JATIMTIMES – Petani di wilayah Kecamatan Cerme mengeluh karena lahan pertanian mereka menjadi langganan banjir setiap tahun.
Seperti petani di Desa Sukoanyar misalnya. Dalam kurun waktu satu tahun sampai dua kali terdampak banjir luapan Kali Lamong.
Baca Juga : Carut Marut Dana Hibah di Jatim, Masa Aksi Gelar Tasyakuran dan Sembelih Kambing di Depan Kantor Gubernur
Mereka berharap, Pemerintah Kabupatan (Pemkab) Gresik, mencarikan solusi agar masyarakat setempat tidak lagi terdampak. Sehingga aktivitas perekonomian mereka tidak terganggu.
Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyampaikan, bahwa penanganan Kali Lamong menjadi fokus pemerintah. Hal itu sudah tertuang dalam program Nawa Karsa.
“Pembebasan tanah dan normalisasi Kali Lamong sudah dimulai. Sehingga ketika musim penghujan tidak ada lagi banjir di Gresik Selatan,” kata Bu Min sapaan akrabnya, Rabu (6/10/2021).
Selain itu, proses pengerukan sungai Kali Lamong terus dilakukan. Tujuannya, agar tidak terjadi pendangkalan. Sehingga saat debit air naik ketika musim hujan tidak sampai meluber ke lahan pertanian maupun rumah warga.
Baca Juga : Tradisi Rebo Wekasan di Gresik Ditandai Tasyakuran dan Doa Bersama
“Ini sudah menjadi keinginan Bak Bupati Gus Yani dengan saya. Kali Lamong juga akan dibuatkan sudetan untuk mengisi waduk yang nantinya digunakan untuk mengairi lahan pertanian ketika musim kemarau,” imbuhnya.