JATIMTIMES - Untuk membentukan herd immunity kelompok terus dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Kali ini, strategi Pemkab Pamekasan untuk mempercepat program vaksinasi dan menekan penyebaran Covid-19 menyasar kelompok Pedagang Kaki Lima.
Baca Juga : Percepat Vaksinasi, Institut Asia Malang Gandeng TNI Suntikkan 1.500 Dosis Vaksin AstraZeneca
Kegiatan peresmian Pedagang Kaki Lima Tangguh Bencana (Gangtana) itu dihadiri langsung oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam yang dipusatkan di eks rumah sakit lama Jl. kesehatan, yang dihadiri sejumlah instansi terkait.
Acara yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan itu dimaksudkan sebagai sarana edukasi tentang pentingnya vaksinasi untuk menekan penyebaran Covid-19, untuk membentuk kekebalan komunal di lingkungan PKL.
Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengatakan, adanya wabah Covid-19 telah berdampak signifikan terhadap tingkat kesehatan dan ekonomi masyarakat. Karena itu, hal ini membutuhkan langkah-langkah strategis guna meningkatkan daya imunitas dan menumbuhkan ekonomi masyarakat.
“Pemerintah sedang mendorong prokes ketat, tiba-tiba muncul beberapa diksi lain yang kontra terhadap prokes, saat pemerintah gencar melakukan vaksinasi, tiba-tiba muncul berita hoaks. Tugas pemerintahan ini menjadi semakin berat,” kata Baddrut Tamam saat launching PKL Tangguh Bencana, Senin (04/10/2021).
Selanjutnya Badrut Tamam menjelaskan, untuk mendorong vaksinasi yang masif itu membutuhkan energi ekstra, bukan hanya menyiapkan vaksinator, vaksin dan tempat, melainkan perlu adanya edukasi kepada masyarakat.
“Ada tanggung jawab lain yang harus ditanggung oleh Pemerintah. Edukasi sudah dilaksanakan, tetapi meyakinkan orang yang sudah termakan hoaks butuh energi yang luar biasa,” tegasnya.
Badrut mengaku, ikhtiar pihaknya telah dilakukan melalui cara yang diberi tajuk Tangguh Bencana, seperti Masjid Tangguh Bencana (Mastana), Pesantren Tangguh Bencana (Santana), dan Pasar Tangguh Bencana (Pastana).
Baca Juga : Vaksinasi Drive Thru dan Vaksinasi Jemput Bola Bantu Masyarakat Kabupaten Malang
Melalui program ini, masyarakat yang mau masuk pasar, masjid, serta pesantren harus menerapkan prokes, seperti memakai masker, melewati bilik disinfektan dan mencuci tangan dengan sabun.
“Program memberikan edukasi dan melaksanakan prokes yang benar di beberapa sektor ini akan terus kita galakkan. Alhamdulillah melalui program itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya prokes dan vaksin terus meningkat,” tegasnya.
Bupati berharap kesadaran masyarakat tentang pentingnya prokes dan vaksinasi sehingga akan menggerakkan ekonomi, bisa dijalankan. Apalagi, Pemkab terus meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mengikuti program Wira Usaha Baru (WUB) yang telah berjalan dua tahun terakhir.
“Program ini akan efektif mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama di masa pandemi,” pungkasnya.