JATIMTIMES - Sungai Kebo di RW 2, Kampung Damai Lesti, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu tercemar limbah ternak. Setelah mendapati hasil pencemaran, Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu langsung memberikan sanksi administratif.
Sanksi administratif itu diberikan kepada salah satu pelaku usaha, hingga mengingatkan para peternak sapi di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu. “Pelaku usaha sudah kita sanksi dan mengharuskan membenahi instalasi segera mungkin,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan.
Baca Juga : Dorong Literasi dan Tumbuhkan Minat Baca Masyarakat, Wali Kota Kediri: Perpustakaan Harus Adaptif
Agar kejadian tersebut tidak terulang, DLH Kota Batu langsung melakukan pertemuan bersama Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) dengan Pemdes Pesanggarahan, BPD dan beberapa lainnya. Dalam pertemuan itu, meminta supaya tidak lagi membuang kotoran sapi di sungai.
Kemudian juga akan dibangun sebuah ipal khusus untuk limbah ternak di Desa Pesanggarahan, Kecamatan Batu. Tentunya supaya tidak ada kejadian serupa di Sungai Kebo.
Sedang warga di area Sungai Kebo mengeluhkan bau yang tidak sedap sejak dua tahun terakhir. Ternyata pencemaran di sana lantaran limbah ternak dari Desa Pesanggarahan, Kecamatan Batu.
Kondisi air yang terus mengalir itu berwarna hijau pekat dengan bau yang tidak sedap. Akibatnya warga yang memanfaatkan air dari sungai tersebut untuk mengairi kolam, berbuntut ikan mati.
Baca Juga : Kelolaan Publikasi Kegiatan Terintegrasi, Pemkot Kediri Perkenalkan Aplikasi Si-Malik
Bau yang tidak sedap sangat pekat di jam-jam tertentu terutama pada pagi dan sore hari. Padahal lokasi permukiman sangat dekat sungai kebo, jadi sangat mengganggu aktivitas warga di sana.
Sebelumnya, pihak DLH telah menerjunkan tim untuk melakukan beberapa kajian terhadap kualitas air yang tercemar pada sungai tersebut. Tim yang turun itu melakukan baku mutu air dan sebagainya.
