JATIMTIMES - Kejadian viral dua pelajar SMP berkelahi namun hanya jadi tontonan ternyata terjadi di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Hari ini, Sabtu (18/1/2025), Polsek Wajak telah memanggil kedua pelajar tersebut beserta wali murid dan guru untuk melakukan mediasi.
"Sudah dilakukan mediasi kedua belah pihak, kedua orang tua dan pihak guru juga hadir dalam mediasi," ungkap Kapolsek Wajak AKP Achmad Zainuddin saat dikonfirmasi usai mediasi berlangsung.
Baca Juga : Pemotor Tewas usai Ngebut dan Tabrak Bedak di Kota Malang
Pada serangkaian mediasi tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan dengan damai. Hal itu dibuktikan dengan surat pernyataan yang disampaikan oleh kedua belah pihak.
"Pada intinya, surat pernyataan tersebut membahas bahwa kedua belah pihak tidak saling menuntut dalam permasalahan ini. Selain itu, kedua orang tua dan pihak sekolah juga berkewajiban mengawasi dan membina para pihak (yang sempat berkelahi)," ungkapnya.
Sebelumnya, perkelahian dua orang pelajar tersebut sempat viral di media sosial. Dalam narasinya, disebut ada anak yang berkelahi namun tidak dilerai malah dijadikan tontonan.
Terlihat, kedua anak yang terlibat perkelahian tersebut masih mengenakan atribut seragam sekolah. Mirisnya, sebagian besar dari yang menonton adalah para siswa siswi pelajar sekolah.
Terlihat, kedua anak tersebut sempat saling bergumul hingga memukul dan menendang. Tak jarang, pukulan tersebut menyasar di bagian sensitif seperti kepala dan bagian tubuh lainnya.
"Sama anggota sudah ditindaklanjuti, intinya itu sesama pelajar antar SMP, itu masih anak SMP tapi beda sekolah. Saya tidak bisa sebutkan (identitas), karena masih anak SMP," terang Achmad.
Mempertimbangkan karena masih anak di bawah umur itulah, polisi akhirnya juga enggan menjelaskan secara rinci kapan dan di mana perkelahian antar pelajar tersebut terjadi. "Memang di situ itu (lokasi perkelahian) kalau sore itu anak-anak biasanya sepulang sekolah itu nongkrong," terangnya.
Achmad menyebut, penyebab perkelahian tersebut hanya masalah kesalahpahaman. Di mana, salah satu dari pelajar tersebut berkendara dengan ugal-ugalan. Yakni menarik atau memainkan tuas gas sepeda motor atau biasa disebut dengan istilah blayer-blayer.
Baca Juga : Siswi Lamongan Dibunuh karena Tolak Cinta, Begini Kronologi dan Klarifikasi Wali Kelas
"Gara-garanya masalah sepeda motor, blayer. Akhirnya di tantang (berkelahi), terus janjian," ujarnya.
Awal perselisihan tersebut, disampaikan Achmad, terjadi di lokasi yang sama dengan terjadinya perkelahian. Namun, untuk perkelahiannya sendiri terjadi pada keesokannya.
"(Blayer-blayer) di area situ, tapi blayernya tidak hari itu (saat kedua pelajar berkelahi)," tuturnya.
Hal itulah yang disinyalir membuat perkelahian kedua pelajar tersebut, mirisnya hanya jadi tontonan bagi teman-temannya. "Terus yang lain itu, yang nonton itu teman-temannya," terangnya.
Usai dikonfirmasi JatimTIMES, diakui Achmad, pihaknya kemudian menelusuri kejadian perkelahian antar pelajar tersebut. Hingga akhirnya, dalam hitungan sekitar dua jam, polisi sudah bisa menelusuri lokasi hingga identitas kedua belah pihak.
Pada akhirnya, Sabtu (18/1/2025) sore, pihak kepolisian Polsek Wajak memanggil kedua belah pihak untuk mediasi. "Sudah dilakukan mediasi, biar tidak timbul permasalahan di kemudian hari. Sudah kami kasih tahu permasalahannya bagaimana, kedua pihak juga sudah membuat surat pernyataan," pungkas Achmad.