JATIMTIMES - Warga di area Sungai Kebo di RW 2, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan/Kota Batu mengeluhkan bau yang tidak sedap sejak dua tahun terakhir. Ternyata pencemaran di sana lantaran limbah ternak dari Desa Pesanggarahan.
Kondisi air yang terus mengalir itu berwarna hijau pekat dengan bau yang tidak sedap. Akibatnya warga yang memanfaatkan air dari sungai untuk mengairi kolam, berbuntut ikan mati.
Baca Juga : Pimpinan Dewan Surabaya Minta Pejabat Baru Harus Siap Ngegas
Bau yang tidak sedap sangat pekat di jam-jam tertentu, terutama pada pagi dan sore hari. Padahal lokasi permukiman sangat dekat Sungai Kebo, jadi sangat menganggu aktivitas warga.
Kepala DLH Kota Batu Aries Setiawan mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan beberapa kajian terhadap kualitas air yang tercemar pada sungai tersebut. Tim yang turun itu melakukan baku mutu air dan sebagainya. Tujuannya untuk mengetahui seberapa parah pencemaran pada sungai tersebut.
“Dari hasil tim turun ke lapangan itu memang didapati limbah kotoran ternak,” ungkap Aries, Senin (4/10/2021).
Karena itu solusi yang akan dibuat dengan membangun ipal khusus limbah ternak di Desa Pesanggarahan, Kecamatan Batu. Melihat di sana memang sebagian penduduknya berternak sapi.
“Kami akan membangun ipal khusus limbah ternak di Pesanggrahan,” tambah Aries yang juga mantan Camat Batu ini.
Baca Juga : Pemkot Malang Komitmen Tuntaskan Proyek Warisan di Anggaran Tahun 2022
Dengan adanya ipal itu merupakan salah satu cara supaya tidak terulang lagi pencemaran sungai seperti yang terjadi di Sungai Kebo selama dua tahun terakhir.
Sedang warga sekitar Sungai Kebo melapor kondisi tersebut lantaran sudah dua tahun terakhir baunya sangat pekat. Karena semakin terganggu dengan bau yang tidak sedap, warga sekitar pun berinisiatif melapor kepada Pemkot Batu, lalu mendapatkan respon dan ditangani dengan menerjunkan tim.