JATIMTIMES - Seorang guru ngaji asal Kota Malang Adam Adhe H. Asmorokondi tak disangka memiliki bakat terpendam sebagai atlet e-sport. Menariknya, pria 24 tahun itu baru menggeluti dunia game itu dalam kurun waktu 2 tahun ini.
Perkembangan teknologi, olahraga digital atau yang akrab dikenal e-sport mulai tak terbendung. Hal itu karena anak muda terus menggandrungi game. Bahkan, game saat ini juga bisa disebut bukan lagi ancaman bagi anak. Sebab, game saat ini sudah bisa melahirkan atlet e-sport.
Baca Juga : Jasad Seorang Anak Pendeta Dimandikan Malaikat, Siapa Sosoknya?
Yang terbaru, dalam gelaran PON XX Papua 2021, sudah ada lima divisi game yang masuk dalam eksibisi, yakni Mobile Legend, Free Fire, PUBG Mobile, Loka Pala dan Pro Evolution Soccer (PES) 2021.
Adam Adhe yang saat ini namanya mulai mencuat karena prestasi yang didapatkan memang sejak dulu gemar bermain game. Sampai pada akhirnya ia menjalani profesi sebagai guru ngaji, kegemaran bermain game tidak pernah ditinggalkan.
"Sejak kecil, saya memang suka main game, utamanya PES. Ketika sudah besar, coba main terus dan ikut beberapa kompetisi," terang Adam Adhe.
Meski masih baru mendalami dunia game sela dua tahun terakhir, Adam bisa membuktikan bahwa ia berhasil membawa nama Kota Malang dalam kompetisi internasional. Bulan lalu, ia mewakili Kota Malang dalam kompetisi tingkat Asia.
"Alhamdulilah, saya lolos series tiga mewakili Jawa Timur dan Kota Malang," imbuh Adam.
Yang terbaru, Adam juga berhasil masuk dalam delapan besar Pra PON XX dan berhasil mewakili Jawa Timur. Tapi sayang, ia tidak bisa berlaga di Papua karena kalah dengan atlet Jawa Barat.
"Perwakilan Jawa Timur ada dua, saya dengan rekan dari Mojokerto. Namun, kami kalah dengan Jawa Barat," kata Adam.
Tapi kekalahan tersebut justru membuat Adam semakin termotivasi. Hal itu karena ia ingin terus menciptakan prestasi pada hobi yang dicintainya tersebut.
Baca Juga : Minus 3 Pilar Utama, Arema FC Siap Buat Kejutan saat Hadapi Persela
"Kalau memang ada jalan rezekinya di situ, ya Insya Allah akan saya jalani semaksimal mungkin. Sebab, sudah banyak atlet e-sport yang berhasil," ujar Adam.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga telah memberikan dukungan penuh kepada olahraga digital tersebut. Apalagi, Wali Kota Malang Sutiaji menyebut bahwa ada banyak potensi dan peluang untuk mencetak atlet baru, meski masih banyak tantangan yang harus dihadapi.
“Untuk melahirkan atlet-atlet berprestasi, tidak mudah. Tidak segampang membalikkan telapak tangan. Kita harus menata semua dengan baik,” ujar Sutiaji.
Sutiaji pun berharap agar ada sebuah induk yang dapat menjadi wadah atlet e-sport. Sebab, hal itu yang nantinya akan mendorong atlet e-sport di Kota Malang terus berkembang.
"Induk organisasi e-sport yang sah harus ada. Kemudian, ada pelatihan khusus untuk para atlet," tandas Sutiaji.