JATIMTIMES - Dari sekian banyak sahabat Nabi Muhammad SAW, sejarah Islam mencatat salah satu pemuda yang merupakan anak pendeta.
Dia adalah Hanzhalah bin Amir Ar-Rahib. Ayahnya seorang pendeta Suku Aus, Amir Ar-Rahib.
Baca Juga : Beri Diskon Pengobatan, Cara dr Bobby Bantu Pemerintah Lakukan Percepatan Vaksinasi
Dalam perjalanan hidupnya, Hanzhalah diberikan hidayah dan menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Di akhir hayatnya, jenazahnya bahkan dimandikan malaikat.
Seperti apa kisah lengkapnya? Keislaman Hanzhalah dibenci ayah dan keluarganya. Namun Hanzhalah tidak memedulikannya. Menurut Hanzhalah, kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW di atas kecintaan kepada keluarga.
Kala itu, Hanzhalah merupakan seorang pengantin baru. Nabi Muhammad SAW menikahkannya dengan putri seorang tokoh Madinah, Abdullah bin Ubay bin Salul, bernama Jamilah.
Malam menjelang keberangkatan pasukan Muslim ke Uhud, Nabi Muhammad SAW mengizinkan Hanzhalah untuk pulang menemui istrinya. Sebagai pengantin baru, Rasulullah tersenyum mendengar Hanzhalah meminta izin untuk menemui istrinya.
Meski baru saja menikah, ternyata hal itu tak menghalangi Hanzhalah untuk ikut berjihad. Ketika perang Uhud terjadi, Hanzhalah dikenal sebagai sosok yang pemberani.
Hanzhalah tak kalah berani dibandingkan Hamzah bin Abdul Muthalib, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat-sahabat lainnya. Berkat keberaniannya, pasukan Muslim berhasil mendekati pimpinan Quraisy Abu Sufyan bin Harb.
Dengan gagahnya Hanzhalah menyabetkan pedangnya ke kaki kuda yang dinaiki Abu Sufyan hingga Abu Sufyan terjatuh. Namun sayangnya, sebelum berhasil menyerang Abu Sufyan, sebuah tombak berhasil menembus tubuh Hanzhalah. Tombak itu berasal dari Syaddan bin Aswad yang hendak menolong Abu Sufyan.
Baca Juga : 3 Kecamatan di Kabupaten Malang Masuk Zona Merah Rawan Kekerasan Ibu dan Anak
Hanzhalah, yang dikenal sebagai pemilik hati suci, itu pun mati syahid dalam keadaan junub. Ketika perang usai, para mujahidin berjejer menyaksikan saudara-saudara mereka yang telah membeli surga dengan jiwa-jiwanya.
Mereka tampak kaget melihat jasad Hanzhalah yang sudah basah. Seolah baru saja ada yang menyiram tubuhnya. Mereka juga tampak heran dengan tetesan air yang menempel di dahi Hanzhalah, menetes dari ujung rambutnya mengingatkan pada air mata Jamilah yang bersedih.
Rasulullah SAW bersabda, "Saya melihat para malaikat sedang memandikan jenazah Hanzhalah."
Abu Sa'id Sai'di RA berkata, "Ketika Baginda Rasulullah SAW berkata demikian, aku pergi melihat jenazahya. Kulihat bulir-bulir air bekas mandi menetes dari kepala Hanzhalah. Sepulang dari pertempuran, Baginda Rasulullah SAW memastikan lagi dari keluarganya dan memang ternyata Hanzhalah pergi ke medan perang dalam keadaan tanpa mandi junub."