JATIMTIMES - Puluhan pendukung Bupati Jember terpilih H. Hendy Siswanto yang tergabung dalam RMJ (Relawan Militan Jember), RJM (Relawan Jumadi Made) dan AKJ (Anti Kesuktanan Jompi), Jumat (1/10/2021) menggelar aksi demo di depan Pendopo Wahyawibawagrha Pemkab Jember.
Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan para pendukung yang menilai, Bupati Jember H. Hendy Siswanto telah mengingkari janji-janjinya saat kampanye. Di antaranya Pendopo yang katanya terbuka 24 jam untuk rakyat, nyatanya hanya janji-janji belaka.
Baca Juga : WhatsApp Mulai Uji Coba Fitur Transfer Uang dan Berikan Cashback
Tidak hanya itu, peserta demo yang dalam aksinya juga membawa replika peti mati dan teatrikal pocong, menilai beberapa kebijakan Bupati selama ini juga menciderai demokrasi dan melukai hati rakyat. Di antaranya melegalkan honor kematian covid, serta proyek-proyek di lingkungan Pemkab Jember yang dikuasai oleh kroni-kroni Bupati.
"Kami sangat kecewa dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bupati, kebijakan bupati telah melukai hati kami selaku pendukung militan. Dulu waktu kampanye, bupati menyampaikan akan mengajak seluruh pendukung dan masyarakat untuk kerja sama memajukan Jember, tapi nyatanya apa? Proyek proyek justru dikuasai oleh keluarga Bupati," ujar Jumadi Made selaku koordinator aksi.
Jumadi juga meminta agar aparat penegak hukum (APH) seperti kejaksaan, kepolisian dan KPK untuk turun dan mengusut jual beli jabatan yang saat ini terjadi di lingkungan Pemkab Jember.
"APH harus turun tangan dan mengusut penyimpangan penyimpangan yang ada di Pemkab Jember, di antaranya jual beli jabatan," teriak Jumadi.
Selain melakukan orasi, peserta aksi juga membentangkan beberapa poster, diantaranya bertuliskan "Janjimu Hanya Angin Surga", "Bupati Omong Doang", "Usut Jual Beli Jabatan", dan "Tertindas atau Melawan".
Baca Juga : Membanggakan, Sihumas Polres Tulungagung Terima Penghargaan Terbaik dan Teraktif dari Polda Jatim
Aksi ini sendiri mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian dan Satpol PP dipintu masuk Pendopo, namun sampai aksi berakhir, tidak ada pejabat yang menemui peserta aksi.
Sementara usai aksi, ada insiden kecil, di mana saat petugas Satpol PP memberikan beberapa kotak nasi kepada peserta demo, beberapa peserta aksi sempat menerima dua bungkus berisi beberapa nasi kotak, namun oleh Jumadi ditolak, bahkan nasi pemberian tersebut dilempar ke trotoar, dan menjadi rebutan abang becak.