JATIMTIMES - Puluhan buruh dari Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan yang tergabung dalam FK-PAK meluruk kantor Pemkab Jember untuk menemui Bupati Hendy Siswanto. Aksi ini dilatarbelakangi tidak acuhnya bupati atas permintaan audiensi para buruh yang meminta agar bupati melakukan evaluasi terhadap nama-nama para calon jajaran direksi PDP Kahyangan.
Kedatangan FK-PAK sempat dihalau Satpol PP di pintu gerbang kantor pemkab. Tak berselang lama, perwakilan buruh diizinkan masuk dan ditemui oleh Asisten Setkab Ruslan Abdul Gani.
Baca Juga : Gandeng Cafe di Malang, iLitterless Ajak Masyarakat Pilah Sampah
Namun, pertemuan di lobi tersebut hanya bertahan beberapa menit karena FK-PAK tetap meminta bupati untuk menemui mereka.
"Kami sudah 3 kali berkirim surat (audiensi) tapi tidak direspons sama sekali. Tidak direspons berarti bupati tidak peduli pada rakyatnya, buruhnya," ucap Koordinator FK-PAK Dwiagus Budianto.
Sementara, Ruslan beralasan bupati ditemani wakil bupati dan sekretaris daerah sedang ada kegiatan dinas di luar kota.
Jawaban itu, sontak membuat Dwiagus geram. "Kalau begitu acara tidak perlu diteruskan. Kami akan ke pendopo (bupati) untuk melihat langsung ada apa tidak," katanya keras.
Rombongan buruh yang kemudian beralih ke Pendapa Wahyawibawagraha kembali berhadapan dengan Satpol PP.
Di depan para buruh Sekretaris Satpol PP Gatot Triyono menyampaikan, bupati tidak berada di pendopo. Namun, ia memastikan akan memfasilitasi audiensi dan melaporkannya ke bupati.
"Bupati, wabup, sama pak Sekda ke Surabaya ada kegiatan di BPK. Kami pastikan nanti akan ditanggapi," ucap Gatot kepada para buruh.
Mendapat alasan yang sama dengan sebelumnya, Dwiagus pun mengalah namun dirinya mengancam akan melakukan aksi lebih besar jika kembali tidak mendapat respons.
"Ini kami bukan demo lho ya, kami cuma mau audiensi tapi kalau bupati tidak menanggapi kami pastikan datang dengan aksi lebih besar," tegasnya di depan barisan Satpol PP.
Kepada Jatim TIMES Dwiagus menyampaikan keprihatinannya atas sikap pemerintah daerah yang seolah enggan membesarkan PDP Kahyangan.
Ia menilai, calon-calon direksi yang baru tidak memiliki kompetensi di bidangnya. Mereka yang akan dilantik orang-orang yang tidak ada kompetensi dalam memimpin perkebunan karet dan kopi. Contohnya, jabatan direktur utama akan diserahkan kepada seorang yang berlatar belakang pelayaran, seorang kapten.
"Ya meskipun dalam pemilihan direksi telah melalui proses seleksi oleh para ahlinya, kami menganggap ini kesalahan fatal. Katanya mau memperbaiki kok yang ditunjuk justru bukan ahlinya," ujarnya.
Dari kabar yang santer beredar, pelantikan jajaran direksi PDP Kahyangan dijadwalkan dilakukan pada 1 Oktober 2021. Terdapat nama Capt Sofyan Tsauri mantan nakhoda sebagai calon kuat Dirut PDP Kahyangan. Kemudian, Ismail Haqqi mantan karyawan Perusahaan Gula Semboro sebagai Direktur Produksi PDP Kahyangan, dan Lenny Puspitasari sebagai Direktur Umum dan Keuangan PDP Kahyangan.