free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Deddy Corbuzier Ngaku Sulit Baca Alquran, Alami Kondisi Disleksia, Apa Itu?

Penulis : Desi Kris - Editor : A Yahya

23 - Sep - 2021, 16:26

Placeholder
Deddy Corbuzier (Foto: YouTube Deddy Corbuzier)

JATIMTIMES - Presenter Deddy Corbuzier belakangan kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya, ayah dari 1 anak itu mengaku kesulitan membaca Alquran karena mengidap disleksia

Hal itu disampaikan Deddy terhadap Gus Miftah dalam podcastnya pada Minggu (19/9/2021) lalu. "Gua memang punya kelemahan untuk baca Al-Qur'an, gua jujur saja sama lu. Gua kan disleksia, itu gua baca Bahasa Indonesia saja kata-katanya bolak-balik. Jadi gue agak sulit, cara gue belajar gue dengerin di YouTube," ucap Deddy. 

Baca Juga : Cara Melipat Sajadah yang Benar agar Tetap Terjaga Kebersihan dan Kesuciannya

Kondisi tersebut memang membuat seseorang kesulitan untuk mempelajari huruf dan kata. Disebut juga, disleksia membuat otak memproses kata-kata dalam membentuk bahasa lebih lambat.

Kendati demikian, pengidap disleksia memiliki kecerdasan yang normal dan biasanya memiliki penglihatan yang normal. Pembelajaran sebagian besar anak disleksia cukup berhasil di sekolah, dengan bimbingan belajar atau program pendidikan khusus. 

Selain itu, mereka juga penting mendapatkan dukungan emosional. Namun hingga kini, masih belum ada obat untuk pengidap disleksia. 

Di beberapa kasus penyakit disleksia tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun hingga dewasa. Namun, tidak ada kata terlambat untuk segera mencari pertolongan.

Lantas apa saja gejala disleksia? Melansir melalui Mayo Clinic, gejala disleksia mungkin sulit dikenali sebelum anak masuk sekolah. 

Biasanya, guru di sekolah menjadi orang pertama yang menyadari masalah disleksia pada anak. Disleksia merupakan gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. 

Kondisi ini mempengaruhi saraf di otak yang berfungsi untuk memproses bahasa. Bahkan, tingkat keparahan disleksia juga bervariasi.

Berikut tanda-tanda disleksia pada anak belum sekolah: 

- Terlambat berbicara
- Belajar kata-kata baru secara perlahan
- Bermasalah dalam membentuk kata-kata dengan benar, seperti menirukan kata-kata dari suara yang didengar, sulit membedakan kata-kata karena terdengar sama.
- Kesulitan mengingat atau menamai huruf, angka, dan warna
- Kesulitan mempelajari lagu anak-anak atau bermain game berima.
- Kemampuan membaca jauh di bawah usia seumur

Ciri-ciri disleksia di usia sekolah

Baca Juga : Bank Jatim Sukseskan Program Vaksinasi hingga Pulau Bawean

- Ada masalah saat memproses dan memahami apa yang dia dengar
- Kesulitan menemukan kata yang tepat atau membentuk jawaban atas pertanyaan
- Bermasalah saat mengingat urutan
- Kesulitan mengeja
- Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang melibatkan membaca atau menulis
- Menghindari kegiatan yang melibatkan membaca

Ciri-ciri disleksia di usia remaja dan dewasa

Tanda-tanda disleksia pada remaja dan orang dewasa, ternyata mirip dengan pada anak-anak. Beberapa tanda dan gejala disleksia yang umum pada remaja dan orang dewasa meliputi:

- Kesulitan membaca, termasuk membaca nyaring
- Masalah ejaan
- Menghindari kegiatan yang melibatkan membaca
- Salah mengucapkan nama atau kata, atau masalah mengambil kata
- Kesulitan memahami lelucon atau ungkapan yang memiliki makna tidak mudah dipahami dari kata-kata (idiom) tertentu.
- Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang melibatkan membaca atau menulis
- Kesulitan meringkas cerita
- Kesulitan belajar bahasa asing
- Kesulitan menghafal
- Kesulitan mengerjakan soal matematika

Penyebab disleksia

Mereka yang mengidap disleksia, cenderung mempunyai riwayat penyakit itu dalam keluarga. Tampaknya, ada gen tertentu yang mempengaruhi cara otak dalam memproses membaca, serta faktor di lingkungan.

Faktor risiko disleksia adalah:

- Riwayat keluarga dengan disleksia atau ketidakmampuan belajar lainnya
- Kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah
- Paparan nikotin, obat-obatan, alkohol atau infeksi selama kehamilan yang dapat mengubah perkembangan otak pada janin
- Perbedaan individu di bagian otak yang memungkinkan membaca.


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

A Yahya