JATIMTIMES - Selama dua bulan setelah dirilisnya aplikasi berbasis website milik Ikatan Alumni (IKA) Universitas Brawijaya (UB) yakni "Aplikasi Isoman" yang digunakan untuk penanganan pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri, sebanyak 400 pasien telah tertangani.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Umum IKA UB Prof Ahmad Erani Yustika terkait peran serta IKA UB dalam penanganan Covid-19 bagi keluarga besar UB serta masyarakat umum.
Baca Juga : Relokasi Pedagang Pasar Sumedang, Disperindag Kabupaten Malang: Target Akhir Tahun
"Kalau ngak salah sekitar 400-an isoman yang pernah ditangani oleh IKA UB khususnya di Malang Raya," ujarnya kepada JatimTIMES.com.
Dari sekitar 400 pasien Covid-19 yang ditangani melalui telemedicine Aplikasi Isoman yang dirilia oleh IKA UB, kata Erani, secara keseluruhan lebih dari 90 persen pasien dapat kembali pulih dan dapat beraktivitas seperti sedia kala.
Erani menjelaskan, Aplikasi Isoman yang dirilis pertengahan Juli 2021 ini memuat beberapa fitur yang dapat digunakan oleh seluruh keluarga besar UB, alumni UB dan masyarakat umum yang sedang terkonfirmasi positif Covid-19 serta sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Dalam Aplikasi Isoman, pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman dapat dengan mudah mengakses layanan telemedicine yakni dengan cara mendaftar terlebih dahulu secara gratis melalui laman http://ika.ub.ac.id/aplikasi-isoman/
"Nanti akan mendapatkan informasi dan petunjuk dari dokter, sekitar 30-an dokter yang bergabung untuk memberikan telemedicine lewat aplikasi isoman," terangnya.
Pria yang merupakan Guru Besar Ilmu Ekonomi Kelembagaan UB dan sempat menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi tahun 2018-2019 menuturkan, sekitar 30 dokter dari Satgas Covid-19 Fakultas Kedokteran UB yang memberikan telemedicine di Aplikasi Isoman bekerja selama 24 jam secara bergantian.
Baca Juga : Kisah Warga Jember Divaksin: Awalnya Takut, Ternyata...
Penerapan jam kerja selama 24 jam secara bergantian tersebut dilakukan untuk melakukan pengawasan terhadap para pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman di kediamannya masing-masing.
Karena secara bersamaan pada Juli hingga awal Agustus 2021 banyak ruang-ruang isolasi di rumah sakit rujukan, rumah sakit lapangan hingga safe house, semuanya penuh.
Lebih lanjut, akademisi yang dulunya merupakan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini juga menyampaikan, Aplikasi Isoman ini memang sengaja dirancang agar mudah digunakan pada berbagai jenis ponsel pintar.
Pasalnya, dengan menggunakan Aplikasi Isoman ini, pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman hanya dengan melakukan registrasi online pada link http://ika.ub.ac.id/aplikasi-isoman/ dan nantinya memasukkan data diri dan data gejala terkini yang dirasakan, sesuai format pada aplikasi yang telah ditentukan.