JATIMTIMES - Kasus aktif Covid-19 di Kota Malang saat ini mulai menurun. Penurunan tersebut ditunjukkan pada persentase keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) di 11 rumah sakit rujukan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, keterisian BOR di Bulan September 2021 ini terjadi penurunan yang cukup signifikan. Dari 11 rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Kota Malang, tercatat kasus aktif hanya 114 kasus.
Baca Juga : Melihat Koleksi Kuno Pengobatan ODGJ di Museum Kesehatan Jiwa RSJ Lawang
"Untuk BOR ICU (Intensive Care Unit, red) saat ini terisi hanya 24,39 persen, BOR ruang isolasi 12,46 persen dan BOR di UGD (Unit Gawat Darurat, red) sebesar 9,64 persen," ungkapnya kepada JatimTIMES.com, Sabtu (18/9/2021).
Selain terjadi penurunan keterisian BOR, Husnul menuturkan saat ini sudah tidak ada lagi antrean di ICU masing-masing rumah sakit rujukan Covid-19. Untuk persentase recovery rate sebesar 92,04 persen dengan fatality rate sebesar 7,25 persen dengan zonasi Covid-19 Kota Malang yakni kuning atau pada resiko sedang.
Hal itu juga ditunjukkan pada data di infocovid19.jatimprov.go.id per hari Sabtu (18/9/2021) kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang bertambah 15 kasus, kesembuhan bertambah 17 kasus dan meninggal bertambah satu kasus.
Untuk kasus aktif Covid-19, dari 114 kasus yang tercatat per hari Kamis (16/9/2021), terjadi pengurangan tiga kasus pada hari Jumat (17/9/2021) dan tiga kasus lagi di hari Sabtu (18/9/2021). Total saat ini terdapat 108 kasus aktif Covid-19 di Kota Malang.
Lebih lanjut, untuk data pasien yang menjalani isolasi juga mengalami kondisi yang fluktuatif. Untuk pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit rujukan berkurang delapan pasien yang saat ini menjadi 39 pasien.
Lalu untuk pasien yang terkonfirmasi isolasi di rumah sakit darurat bertambah delapan pasien menjadi 27 pasien. Sedangkan untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri sebanyak delapan pasien.
"Untuk pasien isoman ini dipastikan yang sudah memenuhi syarat, misalnya pasien di rumah hanya dua orang suami istri, rasio kepadatan di rumahnya bagus, serta lingkungannya mendukung. Jika memenuhi syarat itu maka boleh isoman di rumah," jelasnya.
Baca Juga : 2 Pekan Pembelajaran Tatap Muka di Kota Batu, Tidak Ada Temuan Kasus Covid-19
Dengan kondisi pandemi Covid-19 di Kota Malang yang mulai menunjukkan tren positif ini, Husnul juga terus mengupayakan agar
Kota Malang lebih cepat untuk turun menjadi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level satu.
Beberapa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam melakukan pencegahan persebaran Covid-19 yakni dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Selain itu, Pemkot Malang bersama seluruh stakeholder dari instansi lain juga gencar melakukan vaksinasi demi segera terwujudnya herd immunity 70 persen di Kota Malang yang ditarget akan tercapai pada Bulan September 2021.
"Untuk capaian vaksinasi dosis satu sebanyak 67,56 persen, sementara dosis dua 40,86 persen. Untuk vaksin booster bagi tenaga kesehatan sudah mencapai 80 persen," pungkasnya.