JATIMTIMES - Pembelajaran tatap muka (PTM) sudah berlangsung selama dua pekan di Kota Batu. Monitoring pun terus dilakukan oleh Gugus Tugas Covid-19 Kota Batu bersama Dinas Pendidikan Kota Batu.
Hasilnya, setelah dilakukan evaluasi selama dua pekan PTM, tidak tidak ditemukan kasus konfimasi positif covid-19. Penyelenggaraan PTM juga sesuai dengan panduan di surat keputusan bersama (SKB) yang dibuat oleh empat menteri, yakni menteri pendidikan kebudayaan riset dan teknologi, menteri agama, menteri kesehatan, menteri dalam negeri.
Baca Juga : Sandiaga Uno Dorong Kekayaan Kuliner sebagai Penopang Pembangunan dan Pengembangan Ekonomi Banyuwangi
“Selama dua oekan semuanya telah mengikuti dengan protokol kesehatan. Hingga Jumat (17/9/2021) tidak ada temuan,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Eny Rachyuningsih, Sabtu (18/9/2021).
Eny menambahkan, ketentuan menyelenggarakan PTM hanya berlangsung mulai pukul 07.00-11.00 WIB. Kemudian jumlah siswa 50 persen dari total rombongan belajar.
“Warga sekolah wajib mematuhi protokol kesehatan dengan 5M,” tambahnya. Yakni mulai dari memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjaga Kesehatan, serta menghindari kerumunan.
Selain itu, Dinas Pendidikan dengan Satgas Covid-19 terus memantau 24 SMP yang menerapkan kegiatan PTM. Sebab, jika selama PTM ditemukan adanya kasus konfimasi positif, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memerintahkan untuk dihentikan.
Baca Juga : 3 Hari Telentang di Halaman Rumah, Pria Ini Ternyata sudah Tak Bernyawa
Ke-24 SMP yang menggelar PTM yakni SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 3, SMP Negeri 4, SMP Negeri 5, SMP Negeri 6, SMP Muhammadiyah 8, SMP As Salam, MTs Negeri, SMP Satap (Satu Atap) Gunungsari, SMP Satap Pesanggrahan, SMP Islam, SMP A. Yani.
Lalu SMP Immanuel, SMP PGRI 2, SMP Satap PGRI 01, SMP Satap Raden Fatah dan SMP Satap Diponegoro, SMP K Widyatama, SMP Ma’arif, SMP Solaiman, SMP Arjuno, SMP Darush Sholihin, dan SMP Abu Ghonaim.
