JATIMTIMES - Keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Malang sempat tinggi saat PPKM Darurat pada Juli 2021. Di mana, mencapai 100 persen pada ICU. Namun, saat ini keterisian BOR di Kota Malang pada Rumah Sakit (RS) rujukan mengalami penurunan drastis.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, persentase keterisian BOR di RS Rujukan pada September 2021 ini berada di bawah 30 persen.
Baca Juga : Dilanda Hujan, Status Kota Batu Waspada Banjir
"BOR sudah berkurang banyak. ICU itu 28 persen di rumah sakit rujukan Kota Malang, IGD sekitar 16 persen dan ruang Isolasi 20 persen," ungkapnya kepada JatimTIMES.com.
Mantan Direktur Utama RSUD Kota Malang ini menjelaskan, penyebab terjadinya penurunan keterisian BOR di RS Rujukan secara drastis disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya, kesadaran masyarakat di Kota Malang terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) saat ini sudah tinggi. Sehingga pencegahan terpaparnya Covid-19 secara mandiri mulai terbangun dari dalam diri masyarakat Kota Malang.
"Kedua, vaksin tentu berpengaruh sekalipun secara tidak langsung. Karena vaksin akan melindungi kita manakala kita terpapar, sehingga kita tidak menjadi sakit," terangnya.
Sehingga, dengan tidak menjadi sakit, maka tidak perlu melakukan perawatan di rumah sakit. Hal itulah beberapa faktor yang menyebabkan keterisian BOR rumah sakit rujukan turun drastis.
Baca Juga : Inflasi Kota Malang Agustus Terendah, Pemulihan Ekonomi Kembali Dipacu
Sementara itu, sebagai informasi saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Juli 2021 persentase keterisian BOR di Kota Malang sangat tinggi. Keterisian BOR di Ruang Isolasi RS rujukan Kota Malang mencapai 87 persen dan BOR Ruang ICU RS rujukan mencapai 100 persen.