free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Alat Sanitary Landfill Belum Datang, DLH Kota Malang Coba Lakukan Komposting

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

12 - Sep - 2021, 01:04

Placeholder
TPA Supit Urang yang nantinya akan semakin berkurang dengan adanya sanitary landfill (foto: Hendra Saputra/ MalangTIMES)

JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang menyebut bahwa pihaknya telah melakukan beberapa percobaan praktik tentang komposting. Hal itu juga untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) jika alat Sanitary Landfill telah tiba.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPT TPA Supit Urang, Budi Heryanto mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki puluhan SDM yang disiapkan untuk mengoperasikan sanitary landfill. Hal itu juga untuk mengisi kekosongan saat alat sanitary landfill belum tiba.

Baca Juga : Hari Pertama Uji Coba, Banyak Wisatawan Tak Bisa Masuk ke Jatim Park 2, Mengapa?

“Kami di bawah sudah praktik setiap hari kita buat itu. Jadi andai kata nanti alat sudah tiba, kita sudah tidak kaget, sudah biasa istilahnya,” terang Budi.

Budi mengaku bahwa pihaknya dalam hal ini telah siap untuk mengelola sanitary landfill. Sebab, hibah dari Kementerian PUPR itu setidaknya akan membantu menuntaskan permasalahan sampah di Kota Malang.

“Di sini daerah bertugas untuk menyiapkan SDM dengan kelengkapan-kelengkapan lainnya. Tanah dari daerah, kalau infrastruktur punyanya PUPR. SDMnya, perlengkapannya sudah siap, memang masih ada beberapa peralatan yang digunakan, itu langsung diimpor dari Jerman,” beber Budi.

Lebih jelas, Budi menuturkan bahwa Pemkot Malang dalam hal ini sangat getol untuk mengurangi sampah. Karena jika TPA Supit Urang terus dipenuhi sampah, tentu umurnya tidak akan sampai lebih dari 5 tahun lagi.

“Satu hari sampah di Kota Malang yang masuk di TPA itu ada 503 ton, dari total 700 sekian ton. Separuhnya atau sepertiganya hilang di sumber, artinya ada proses pengurangan baik dari penggerobak dan pemulung, sisanya dibuang ke TPA,” terang Budi.

Baca Juga : Perumda Air Minum Tugu Tirta Buat Bangga Kota Malang dengan Raih Tiga Gelar Top BUMD Awards 2021

Tapi dengan adanya pengurangan sampah dari penggerobak hingga pemulung, DLH Kota Malang dapat sedikit bernafas lega. Sebab, sebentar lagi permasalahan sampah bukan lagi menjadi momok, tapi telah dapat terselesaikan.

“Dan syukur kalau bisa di atas 5 tahun, 6 tahun 7 tahun dan seterusnya sehingga tidak perlu pindah TPA lagi,” imbuhnya mengakhiri.


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Sri Kurnia Mahiruni