JATIMTIMES - Meskipun pembelajaran tatap muka terbatas bagi sekolah TK hingga SMP di Lumajang secara resmi telah dibuka oleh Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq (Cak Thoriq) pada hari Rabu kemarin (8/9), namun itu tidak menjamin bisa terus berlangsung, mengingat masih banyak sekolahan yang belum melengkapi perlengkapan prokes.
Pada hari pertama saja banyak ditemui sekolah yang tidak melengkapi prokes seperti tempat cuci tangan, thermogun dan beberapa kelengkapan prokes lainnya, karena itu Cak Thoriq meminta agar sekolah tersebut segera melengkapinya dan akan terus dievaluasi kelayakannya.
Baca Juga : Hari Kedua PTM di Kepanjen Kondusif, Siswa Wajib Bawa Bekal Sendiri
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Lumajang Drs. Agus Salim, M.Pd. mengaku akan terus memantau dan Sabtu depan akan dievaluasi secara menyeluruh.
Agus Salim berharap dari hasil evaluasi tersebut semua sekolah sudah siap dan memenuhi pesyaratan PTMT. “Prinsipnya adalah kehati-hatian, keselamatan dan kesehatan,” katanya.
Ia juga mengungkapkan jika sebenarnya pihaknya sudah melakukan sosialisasi sejak awal, termasuk persyaratan yang harus dipenuhi untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas tersebut.
“Juknisnya sudah kita sosialisasikan ke seluruh korwil, pengawas seluruh Kabupaten Lumajang dilanjut dengan webinar dengan 500 kepala sekolah mulai TK, SD dan SMP baik negeri maupun swasta bahkan saat live streaming ada hampir limaribu peserta yang menyaksikan sehingga semua sekolah sudah tahu Juknis dan SOP-nya,” ujar Agus Salim.
Lebih lanjut Agus Salim mengatakan jika sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) harus sudah mengantongi pakta integritas terkait kesiapan sekolah melaksanakan PTMT tersebut. Sekolahan juga harus steril dalam konteks bersih sehat, sekolah harus menyiapkan perlengkapan prokes mulai dari tempat cuci tangan, thermogun, hand sanitizer kemudian dalam satu sekolahan paling tidak 90% gurunya sudah divaksin minimal 1 kali vaksin.
Baca Juga : Jaringan Narkoba Luar Kota Berhasil Dibekuk di Tulungagung, Ini BB yang Ditemukan
“Semua itu harus terpenuhi termasuk satgas covid, agar orang tua tidak khawatir,” ujar Agus Salim. Ia berharap kepada orang tua siswa agar turut menjaga anaknya tetap taat prokes demi kesehatan bersama dan kelancaran proses belajar mengajar.
Kegiatan PTMT ini menurus Agus sedikit berbeda dengan saran dari Menteri Pendidikan yang menyatakan agar kabupaten yang kategori level 3 melaksanakan pembelajaran dengan menghadirkan 50% siswa. Namun karena faktor kehati-hatian maka Lumajang hanya menghadirkan 25% saja.
“Selanjutnya jika dalam evaluasi memungkinkan maka akan dihadirkan lebih banyak secara bertahap hingga 50%, 75% dan 100%,” pungkasnya.