JATIMTIMES - Idris Al Marbawy atau yang akrab disapa Gus Idris kembali membuat geger Kabupaten Malang. Kini Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Malang akan membuat laporan kembali atas dugaan pembuatan video hoaks dari akun YouTube Gus Idris Official.
Ketua GP Ansor Kabupaten Malang Husnul Hakim mengatakan bahwa pihaknya menyesalkan adanya video yang mengatasnamakan agama akan tetapi ada unsur tidak seronok yang diunggah. Karena video yang diunggah di YouTube Gus Idris Official itu mempertontonkan sebuah adegan hubungan suami istri yang terkena azab.
Baca Juga : Serahkan Reward Pemenang Lomba Inotek, Wali Kota Blitar Dorong Milenial Berinovasi untuk Pembangunan
Video tersebut diberi judul ''Azab Berzina Pasangan Ini Gancet' dalam kanal YouTube Gus Idris Official. Dalam tayangan video berdurasi 50.26 menit itu tampak dua sejoli saling tumpang tindih di atas kasur, sekaligus dengan selimut yang menutupi badan keduanya.
Tayangan itu seolah menjelaskan bahwa seorang pemeran pria dalam video itu tidak bisa melepaskan alat kelaminnya dari pasangan wanitanya akibat berhubungan badan di luar nikah.
“Terkait video yang baru ini kami sedang mempelajari dan kemudian kami akan melakukan laporan ke Polres Malang, karena ini meresahkan dan tidak layak lah untuk dipublikasi dan dikonsumsi publik. Itu hoax, makanya kami akan pelajari undang-undang IT nya, karena tidak senonoh videonya. Kan itu ditampilkan seolah-olah riil, kecuali sinetron. Dan sinetron pun tidak seperti itu,” ungkap Husnul.
Husnul menyesalkan bahwa kasus yang menimpa Gus Idris saat ini belum usai. Dan muncul kembali video yang dianggap tidak pantas untuk dipublikasikan. Sebab, banyak juga pengguna smartphone yang masih berusia dibawah 18 tahun. “Memakai simbol agama dengan membuat video tersebut untuk mengejar viewer, dan itu secara agama jalas tidak senonoh,” kata dia.
“Video yang dicek nantinya juga akan kami pelajari di akunnya dia (Gus Idris) itu, tapi yang banyak dikeluhkan para kiai dan di ponpes itu ya yang video terbaru itu,” imbuhnya.
Baca Juga : Bupati Gus Yani Tinjau Vaksinasi Dosis Pertama di UMG
Sementara itu, Husnul mengaku bahwa pihaknya tidak pernah dimintai maaf oleh Gus Idris. Hal itu terkait dengan video hoaks penembakan yang membuat pria yang menjadi pengasih Pondok Pesantren (Ponpes) Thoriqul Jannah, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang berurusan dengan hukum.
“Ansor tidak pernah dimintai maaf oleh pihak Gus Idris. Soalnya yang lapor ke Polres Malang waktu itu LP nya atas nama LTN NU, Ansor cuma aduan,” pungkasnya.