JATIMTIMES - Saat bencana terjadi, seperti kebakaran, banjir bandang juga gempa bumi. Warga yang tinggal dekat dengan lokasi tergerak jiwa kemanusiaan dan rasa menolong, berkeinginan menjadi relawan. Walau demikian, ada beberapa pertimbangan yang harus dipahami. Paling tidak mempunyai bekal dalam pertolongan pertama, sehingga bila terjadi sesuatu disekitar, bisa mengetahui apa yang harus dilakukan.
Hal itu disampaikan Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mochamad Hernanto, saat membuka Pembinaan SAR Community di Bidang Pertolongan Pertama yang diadakan Direktorat Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan di Balai Pelatihan Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya di Kwangsan, Sedati, Sidoarjo. Selasa (7/9/2021).
Baca Juga : Pandemi Covid-19, Bank Jatim Catatkan Pertumbuhan Kredit Positif 8,72 Persen
Dihadapan 40 Relawan SAR (Search and Rescue) dari anggota Senkom Mitra Polri Provinsi Jawa Timur, Hernanto berharap para peserta dapat serius menyerap ilmu yang akan diberikan oleh instruktur Basarnas.
"Kami harap Relawan SAR Senkom serius mengikuti pelatihan ini, dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia" ujarnya.
Turut hadir pada acara pembukaan, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya Hari Adi Purnomo, Kasi Sumber Daya Badan Pencarian dan Pertolongan Surabaya M. Zaenal Arifin. Selain Hernanto, Ketua Senkom Mitra Polri Jawa Timur, H. Ma’un turut memberikan sambutan.
Pria berkacamata itu mengatakan kurang lebih terdapat 7000 anggota Senkom di seluruh Jawa Timur. “Yang menjadi peserta pelatihan ini masing-masing mewakili 1 kabupaten dan kota, yakni sejumlah 38 orang dan 2 orang lagi mewakili Senkom Provinsi” jelasnya.
Pada kesempatan ini H. Ma’un juga berterimakasih kepada pihak Direktorat Bina Potensi Basarnas maupun Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya atas pembinaan di bidang pertolongan pertama yang akan berguna bagi para peserta.
Pada pembinaan di bidang pertolongan pertama ini, selama 4 hari peserta akan diajarkan tentang penilaian awal korban. Mulai dari pemindahan korban, pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), Resusitasi Jantung Paru (RJP), langkah awal mengatasi pendarahan dan syok. Cedera jaringan lunak, cedera kepala, dada, tulang belakang dan juga luka bakar. Pada kegiatan ini, peserta tidak hanya diberikan materi, namun juga berkesempatan untuk latihan praktik materi yang diberikan oleh instruktur.
Baca Juga : Pakai Sabu di Pos Satpam, Dua Pelaku Dibekuk Tim Tumpas Narkoba Polres Lumajang
Keempat puluh peserta akan didampingi oleh 2 mentor yang merupakan Rescuer dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya dan 3 mentor dari Basarnas Special Group (BSG) Kantor Pusat. Materi dan Praktek akan diberikan oleh 6 instruktur Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya.
Sementara di tempat terpisah, Sekretaris Provinsi Wahjoe Soetiono menyampaikan, tak mudah bisa mengikuti pelatihan ini. Patut diketahui terdapat beberapa ketentuan bagi peserta yang harus dilakukan sebelum menjadi peserta Pembinaan SAR Community. Mulai dari aturan protokol kesehatan ketat, swab antigen, dokumen yang harus dibawa hingga calon peserta sudah vaksin.
“Diketahui salah satu peserta dari Kabupaten Banyuwangi belum vaksin, maka kita arahkan untuk melakukan vaksinasi di RS. Bhayangkara. Itu persyaratannya, jika belum vaksin juga, terpaksa kita pulangkan,” ucap Wahjoe.