free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Klaim Wali Kota Eri Cahyadi soal Surabaya Masuk PPKM Level 2 Dianggap Bisa Menyesatkan

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : A Yahya

08 - Sep - 2021, 01:53

Placeholder
Sekretaris Komisi B Mahfudz

JATIMTIMES - Status level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Surabaya yang sempat diklaim menurun oleh Pemkot Surabaya dari level 3 menjadi level 2 berdasar asesmen Kementrian Kesehatan dikritik keras oleh anggota DPRD Kota Surabaya.

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Surabaya Mahfudz mengatakan, pujian yang diberikan kepada Wali Kota Surabaya dalam menurunkan status level PPKM dinilai terlalu berlebihan.

Baca Juga : Polisi Tingkatkan Kasus Honor Pemakaman Covid-19 Jember ke Penyidikan

“Saya sebenarnya turut bahagia ketika ada kabar bahwa Surabaya itu memasuki level 2 dan menuju level 1, dan pujian-pujian dari teman sejawat (politisi partai lain) itu luar biasa pujiannya. Dan ternyata tidak seperti yang dipujikan, ternyata Surabaya sebagaimana yang diumumkan pusat, Surabaya itu masih tetap level 3,” jelasnya, Selasa (07/09/2021).

Sayangnya, jelas Mahfudz pasca dikeluarkannya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri) nomor 39 Tahun 2021 status Kota Surabaya ternyata masih tetap berada di PPKM Level 3.

Ketua DKC Garda Bangsa Kota Surabaya ini menyayangkan langkah Pemkot dalam menginformasikan status PPKM Kota Surabaya berdasar pada hasil asesmen Kementrian Kesehatan telah mendahului kewenangan pemerintah pusat yang merupakan leading sektor dalam menentukan status level sebuah daerah.

“Saya sebagai anggota legislatif punya tugas untuk mengingatkan itu, jangan terburu-buru mengumumkan sesuatu yang belum pasti. Apalagi disertai pujian-pujian, itu tidak etis,” tegasnya.

Mahfudz pun sebetulnya menyambut baik jika Kota Surabaya berada di level 2. Karena dengan menurunnya level maka sektor perekonomian dapat mulai bergerak.

Namun Mahfudz menekankan, dengan adanya salah persepsi soal status Surabaya, maka dikhawatirkan masyarakat yang sempat memiliki harapan perbaikan ekonomi merasa kecewa.

"Intinya begini, kalau memang wali kota atau pemerintah kota ini bisa memutuskan dirinya sendiri ya gak usah menghiraukan level sebenarnya. Tapi kan faktanya kita nggak berkutik,” imbuh dia.

Baca Juga : Ratusan Santri Ponpes Nurut Taqwa Bondowoso Ikuti Vaksinasi Merdeka

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sempat mengumumkan status Kota Surabaya yang menurun menjadi level 2 berdasar asesmen Kementrian Kesehatan.

 “Insya Allah dengan turun situasi ke level 2, ekonomi bisa kembali bergerak, lapangan kerja terbuka, dan kita bisa bantu warga untuk kembali menata kesejahteraannya,” jelasnya Minggu, (05/09).

Pernyataan Eri pun disambut baik oleh partai politik. Dalam silaturahmi para pengurus dan ketua parpol di Lazareta kemarin, Senin (06/09), hampir semuanya sepakat kinerja kedua pemimpin di Surabaya tersebut cukup bagus dalam menangani Covid-19.

Hadir dalam silaturahmi pengurus Parti Golkar, PDIP, Demokrat, NasDem, Gerindra, PKS, PAN, dan PPP. Sementara PKB tidak hadir lantaran Ketua DPC PKB Surabaya, Musyafak Rouf sedang  bertugas di Malang.

“Kita menyaksikan, gerakan yang masif di berbagai lini dalam hal penanganan Covid-19 termasuk dampak turunannya yakni penanganan ekonomi masyarakat yang dilakukan wali kota dan wakil wali kota cukup bagus. Ini perlu didukung semua elemen,” kata Ketua DPD Partai Golkar Arif Fathoni sebagai juru bicara saat itu.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

A Yahya