JATIMTIMES - Banyak orang yang belum memahami apa itu porang dan manfaatnya, sebagian orang bahkan mengira jika porang merupakan tanaman hias. Padahal porang merupakan jenis umbi-umbian yang dimanfaatkan sebagai bahan baku tepung, penjernih air, kosmetik hingga lem. Tren yang beredar sekarang umbi porang banyak diekspor ke negeri Sakura.
Jadi, umbi porang masuk kategori pertanian dimana permintaan dari berbagai negara terus meningkat. Tips budidaya dan dunia pertanian lainnya bisa Anda simak pada laman Taman Inspirasi Safa yang menyajikan secara komprehensif beragam informasi seputar pertanian dan budidaya.
Ekspor Berbagai Negara
Baca Juga : 4 Sekolah Awali PTM di Kota Batu, Dewanti Minta Siswa Tertib Protokol Kesehatan
Sejatinya porang bisa tumbuh pada jenis tanah apapun pda ketinggian sampai 700 mdpl. Bahkan, umbi porang juga bisa ditanam di lahan hutan dengan posisi dibawah naungan tanaman lain. Atau barangkali Anda ingin merancang taman inspirasi di rumah juga bisa menambahkan umbi porang demi melengkapi varian tanaman di rumah Anda.
Peluang porang dari sisi ekonomis juga besar berdasarkan catatan Badan Karantina Pertanian apabila ekspor porang pada 2018 mencapai 254 ton dengan nilai transaksi sebesar Rp 11,31 Miliar meliputi negara Tiongkok, Vietnam, Jepang, Australia dan banyak lagi. Sentra pengolahan tepung porang sendiri juga belum begitu banyak, hanya seputaran Madiun, Pasuruan, Wonogiri, Bandung dan Maros.
Meningkatkan Kesejahteraan Warga
Pemanfaatan porang yang berawal dari hutan di Madiun kini hasilnya bisa dinikmati warga di sekitar hutan. Warga mendapat hak pengelolaan seluas 112 hektare (ha) lahan disela-sela hutan jati di KPH Madiun, yang dimanfaatkan untuk menanam Porang, dengan nilai ekonomi yang lumayan tinggi.
Harga Jual Porang di Pasaran bisa mencapai Rp2.500 untuk satu umbi dengan berat 4 kilogram. Apabila merujuk pada hitungan normal 100 pohon Porang saja sudah bisa menghasilkan Rp 1 juta dengan luasan 1 hektare.
Baca Juga : Orientasi Mahasiswa Baru 2021, Unisma Hadirkan Wapres dan Dua Menteri
Sedangkan pada lahan tersebut bisa ditanami porang sebanyak 6.000 bibit dengan potensi 24 ton/hektare, yakni dengan penghitungan 6.000 dikali 4 kilogram.
Bagaimana? Anda tertarik memulai budidaya porang? Utamakan berilmu sebelum beramal. Jangan sampai sifat terburu-buru ingin meraup laba justru menjadi bumerang bagi Anda.
