free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Dorong Pengembangan, OJK Pusat Kunjungi Sentra Penghasil Alpukat di Kabupaten Malang

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

05 - Sep - 2021, 04:18

Placeholder
Suasana Kunjungan Ekosistem Pembiayaan Kur Cluster Sektor Pertanian Komoditas Alpukat Pameling, Wonorejo, Lawang, Kabupaten Malang Sabtu (4/9/2021) oleh Ketua OJK, Wimboh Santoso (dua dari kiri) (foto: Anggara Sudiongko/ MalangTIMES)

JATIMTIMES - Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mendukung penuh upaya kolaboratif pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga dalam penyaluran dan pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian. Sebab, sektor pertanian mempunyai daya ungkit yang tinggi dalam ekosistem dari hulu ke hilir dalam ikatan rantai nilai, baik  dalam penyerapan tenaga kerja maupun peningkatan ekspor.

Dalam rangka perluasan akses keuangan untuk mendorong pemulihan ekonomi di Kabupaten Malang terutama sektor unggulan yaitu pertanian, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso didampingi Bupati Malang H. M. Sanusi serta Direktur Bisnis UMKM PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Muhammad Iqbal melakukan peninjauan atas pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kluster Pertanian Alpukat Pameling di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. 

Baca Juga : Pesona Bunga Matahari Kembali Hadir di Kota Batu Berada di Area Persawahan

Pada kesempatan tersebut, Wimboh berdialog langsung dengan perwakilan gapoktan dan perwakilan PT Pameling Raja Nusantara (Paranusa) untuk mendengarkan secara langsung perkembangan serta kendala-kendala yang dihadapi di lapangan terkait dengan implementasi kebijakan stimulus dikeluarkan OJK dan pemerintah dalam mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kabupaten Malang.

1

"Alpukat pameling ini sudah lama saya dengar. Dan alhamdulillah ini bisa menjadi contoh untuk program optimalisasi kelompok petani yang jadi satu ekosistem dalam pengembangan produk pertanian," jelasnya saat Kunjungan Ekosistem Pembiayaan Kur Cluster Sektor Pertanian Komoditas Alpukat Pameling, Wonorejo, Lawang, Kabupaten Malang, Sabtu (4/9/2021).

Pengembangan tersebut, lanjut Wimboh, akan dikembangkan lebih pada bagaimana proses selain komoditi alpukat untuk dijual dan bagaimana memanfaatkan produk tersebut menjadi olahan lain. Namun, bukan hanya dalam pengoptimalan produk, tapi juga memaksimalkan bagaimana penyerapan sumber daya manusia.

"Dikembangkan kepada second produk yang lebih bagaimana menyerap tenaga kerja. Nanti akan dihubungkan dengan ekosistem eksport. Dikembangkan juga tidak hanya satu tempat, tapi nantinya juga dikembangkan di berbagai tempat di Indonesia," ujarnya.

Sektor keuangan yang di bawah pengawasan OJK, didedikasikan untuk mendukung program KUR yang secara cluster seperti kelompok petani. Mulai dari pembibitan dan penanaman, pemeliharaan, pemanenan, bahkan hingga penjualan akan dipandu secara penuh dipandu. 

"Pengolahannya pun akan kita pantau juga. Nah di sini pemerintahan hadir untuk melihat ini dan mendukung untuk sampai ekspor. Perbankan pun telah support KUR terhadap Pameling ini, tinggal nanti dikembangkan lagi untuk KUR pengolahan sampai pada KUR untuk ekspor," paparnya.

Baca Juga : Perang terhadap Covid-19 Digaungkan Partai Demokrat Kabupaten Ngawi

Pada kegiatan tersebut dilakukan penyerahan secara simbolis penyaluran KUR kepada kelompok tani Sumber Rejeki dari Desa Pujon dan Gapoktan Nakulo dari Desa Wonorejo dengan masing-masing kredit KUR sebesar Rp 50 juta per petani. Sampai dengan Agustus 2021, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah menyalurkan KUR sebesar Rp 4.2 miliar kepada 4 poktan atau gapoktan.

"Ini nantinya juga bisa diperluas terhadap komoditas lain, seperti tomat, cabai dan yang lainnya," tuturnya.

Bupati Malang, Sanusi menambahkan, mengenai persiapan Alpukat Pameling menjadi role model menjadi percontohan di tempat lain, dijelaskannya jika saat ini para petani telah pandai mengenai analisa ekonomi. Sehingga, dalam upaya menjadi percontohan para petani lainnya dengan mudah mengaplikasikan apa yang telah dibuat seperti halnya Alpukat Pameling ini.

"Ketika analisis ekonomi tinggi, tentu banyak yang menanam. Dan hari ini telah ditanam 50 hektar di Wajak, sekarang berumur sekitar 2 tahun. Dan tahun ketiga ini siap panen," pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni