JATIMTIMES - Sebanyak 335 Pondok Pesantren (Ponpes) yang tersebar di 13 Kecamatan di Pamekasan bakal jadi pesantren tangguh bencana (Santana) oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Hal itu sebagai upaya untuk melindungi seluruh elemen ponpes, mulai dari alim ulama, kiai, pengurus, santri, serta masyarakat setempat dari penyebaran Covid-19.
Sebagai pembuka, Pemkab Pamekasan telah meresmikan pesantren tangguh bencana (Santana) secara simbolik di tiga pondok pesantren. Yakni, PP Al-Mujtama’ Plakpak Pegantenan, PP Miftahul Ulum Bettet, dan PP Al Hasan Proppo. Kamis (3/9/2021).
Baca Juga : Wali Kota Kediri Bagikan Kunci Sukses Kepada 1818 Mahasiswa
"Hari ini 13 pesantren di 13 kecamatan sudah launching, baru kemudian dua minggu lagi pesantren berikutnya, dari 335 pesantren harapan saya akan menggunakan protokol kesehatan sebagai bagian dari kewajiban menjaga kiai, pengurus, santri dan menjaga masyarakat sekitar pesantren," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam atau lebih akrab disapa Mas Tamam ini.
Dalam kesempatan itu, Mas Tamam juga menyampaikan, pihaknya bersama pemerintah daerah akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik demi melindungi masyarakat khususnya di lingkungan ponpes divtengah pandemi Covid-19.
Dalam konsep Santana, seluruh tamu yang hendak sowan kepada kiai harus menjalani berbagi fase protokol kesehatan. Diantaranya, mencuci tangan terlebih dahulu, kemudian melewati bilik disinfektan, dan memakai masker sebagai ikhtiar memutus penyebaran Covid-19.
Sebagai fasilitas penunjung, Pemkab Pamekasan memberikan sejumlah bantuan berupa vitamin, penyemprotan disinfektan, masker, pengukuran suhu dengan thermo gun, serta hand sanitizer.
"Kita bantu pelatihannya. Santri yang bertugas di bagian depan dilatih bagaimana caranya. Kita bantu vitamin yang orientasinya untuk daya tahan tubuh juga penyemprotan di masing-masing tempat yang biasa ditempati santri, pengurus, keluarga serta pengelola pesantren," tambahnya.
Baca Juga : Dorong Peningkatan Jiwa Leadership Mahasiswa, FEB Unisma Gelar Workshop Kepemimpinan
Mas Tamam juga berterimakasih kepada semua pondok pesantren dalam mewujudkan program Santana tersebut. Sebab, dengan adanya pesantren tangguh bencana secara otomatis juga turut andil mengedukasi masyarakat terkait prokes hingga vaksinasi Covid-19.
"Dengan program Santana tersebut mudah-mudah kita terbebas dari Covid-19. Kalau bebas dari Covid-19 para santri akan belajar lebih rajin lagi. Kesehatan merupakan nikmat terbesar yang Allah berikan kepada manusia, tentu untuk mensyukuri nikmat tersebut salah satunya menjaga kesehatan itu dengan cara menerapkan protokol kesehatan," tutupnya (ADV).