JATIMTIMES - Guna meringankan beban masyarakat yang terdampak penerapan PPKM Level 4 di masa pandemi Covid-19, Pemkot Blitar menyalurkan bantuan CSR dari BRI Cabang Blitar. Sebanyak 150 paket bantuan tersebut diserahkan secara Simbolis oleh Wali Kota Blitar Santoso kepada perwakilan pedagang dan komunitas tukang becak di kawasan wisata Makam Bung Karno, Jumat (3/9/2021).
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan, kebijakan penerapan PPKM Level 4 oleh Pemerintah Pusat di masa pandemi Covid-19 sangat berdampak pada pendapatan para pedagang dan tukang becak di kawasan wisata Makam Bung Karno. Karena selama penerapan PPKM Level 4, Pemkot Blitar terpaksa menutup sementara wisata Makam Bung Karno.
Baca Juga : Hore, Mulai Pekan Depan Siswa di Tulungagung Bakal Sekolah Tatap Muka
"Kita tahu bersama saat ini Kota Blitar masih masuk PPKM Level 4. Kami tahu bahwa penutupan sementara kawasan wisata Makam Bung Karno ini sangat berdampak pada pendapatan para pedagang dan tukang becak di kawasan wisata Makam Bung Karno. Untuk itu, Hari ini kami menyalurkan 150 paket bantuan CSR dari BRI ke pedagang dan tukang becak di kawasan Makam Bung Karno," kata Santoso.
Orang nomor satu di Kota Blitar tersebut berharap, dengan adanya bantuan pemberian paket bantuan berupa kebutuhan pokok dari BRI Cabang Blitar itu bisa meringankan beban ekonomi para pedagang dan tukang becak di kawasan wisata Makam Bung Karno selama pelaksanaan PPKM Level 4.
"Kami tahu sekecil apapun bantuan yang diberikan akan sangat membantu untuk meringankan beban para pedagang dan abang-abang tukang becak di kawasan wisata Makam Bung Karno ini. Oleh karena itu, secara bertahap kami terus memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak pelaksanaan PPKM," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Tri Iman Prasetyono mengatakan, pelaku usaha wisata di kawasan Makam Bung Karno, PIPP, dan Istana Gebang sendiri berjumlah sekitar 800 orang. Selama ini Pemkot Blitar secara bertahap sudah menyalurkan bantuan pada para pelaku usaha pariwisata yang terdampak penerapan PPKM Level 4.
"Paket bantuan memang tidak bisa diberikan secara serentak kepada pelaku usaha wisata, tetapi secara bertahap. Kami berupaya penyaluran bantuan merata kepada semua pelaku wisata," ungkapnya.
Baca Juga : Proyeksi Turun Disorot Legislatif, Pemkot Malang Beber Strategi Pencapain PAD
Tri Iman menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan kapan tempat wisata boleh dibuka kembali. Menurutnya, sesuai aturan pemerintah pusat, selama penerapan PPKM Level 4, tempat wisata masih akan ditutup sementara.
"Kami belum bisa memastikan kapan wisata boleh dibuka kembali. Kami mengikuti aturan dari pemerintah pusat. Kalau ada kebijakan baru terkait penerapan PPKM akan segera kita informasikan," pungkasnya.