JATIMTIMES - Meski sudah berkibar dengan kariernya sebagai dalang wayang kulit, Iptu Habib Yunus tidak melalaikan tugasnya sebagai anggota polisi. Dia tetap berdinas di Polres Blitar Kota dan saat ini menjabat sebagai Wakapolsek Wonodadi. Dua profesi ini dilakoninya dengan penuh semangat.
Tak hanya itu, belakangan Habib Yunus juga sukses menggeluti budidaya ikan koi. Dengan kerja keras, ketekunannya kembali membuahkan hasil. Dari bisnis ini dia mendapat untung puluhan juta rupiah sekali panen.
Baca Juga : Geger, Mayat Wanita Dalam Karung dan Pria Gantung Diri Ditemukan di Satu Lokasi
Habib mengaku, budidya ikan koi ini menjadi pelipur lara bagi dirinya. Selama pandemi Covid-19 ini job wayang kulit sepi karena tidak ada pagelaran. Dirinya pun beralih menenuni budidaya ikan koi. Sebagai dalang wayang kulit, kiprah Habib telah dikenal di seantero Blitar dan sekitarnya.
“Karena pandemi Covid-19 job sepi karena tidak adanya pergelaran. Untuk menambah penghasilan sampingan, saya akhirnya fokus budidaya ikan koi,” kata Habib, Selasa (31/8/2021).
Kesuksesan Habib dalam menekuni budidaya ikan koi tidaklah mudah. Dia mulai belajar budidaya ikan koi dan manajemen bisnisnya sejak lima tahun lalu. Semula dia hanya mendengar dari tetangga yang katanya budidaya ikan koi sangat menjanjikan dengan keuntungan yang sangat besar. Lingkungan tempat tinggal Habib di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar memang dikenal sebagai desa penghasil ikan koi dengan kualitas terbaik.
“Perlahan-lahan saya mulai tertarik dengan ikan koi. Dan ternyata benar, ikan koi memang menjanjikan. Saya sendiri pernah menjual satu ekor ikan koi jenis Soa seharga Rp 30 juta. Dan untuk saat ini yang banyak diminati jenis Soa. Misalnya satu kolam jika ada ikan yang bagus harganya mencapai puluhan juta per ekornya," terangnya.
Budidaya ikan koi yang ditekuni Habib kian berkembang. Saat ini dia memiliki empat petak kolam untuk membudidayakan ikan koi jenis Soa, Doromo, Uchiba. Dia juga melayani pembibitan ikan koi mulai tebar benih hingga kontes dengan berbagai ukuran.
Menurut dia, perawatan ikan koi cukup sulit. Karena harus menjaga kualitas air agar terjaga dari jamur ikan. Sementara untuk panen relatif mulai dari 3 bulan sampai 1 tahun. Agar panen maksimal diapun harus memisahkan ikan dengan berbagai ukuran dan corak.
Baca Juga : MoU dengan TNI-Polri dan Ormas, Bupati Blitar Launching Sahabat Edukasi Adminduk
“Perawatan ikan koi tidak mudah. Tapi Alhamdulilah dengan ketekunan dan kerja keras saat ini untuk pesanan selain Blitar saya juga kirim ke berbagai daerah. Diantaranya Kalimantan, Sulawesi dan Bali,” ungkapnya.
Habib juga menyampaikan, bisnis ikan koi ini dia kelola bersama keluarga. Dia pun menegaskan bisnis ini hanyalah pekerjaan sampingan. Pekerjaan utamanya adalah anggota polisi yang melayani dan mengayomi masyarakat.
"Tugas utama saya tetaplan sebagai anggota polisi yang harus melayani dan mengayomi masyarakat. Budidaya ikan koi ini hanya sampingan yang saya kelola bersama keluarga," pungkasnya.