JATIMTIMES - Pemerintah menggenjot percepatan vaksinasi Covid-19 untuk seluruh lapisan masyarakat, kini kelompok penyandang disabilitas menjadi prioritas. Seperti yang dilakukan di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.
Tenaga kesehatan dari Puskesmas Yosomulyo didampingi kepala desa dan beberapa staf desa mendatangi rumah ke rumah atau dengan sistem jemput bola untuk melakukan suntik vaksinasi jenis Sinopharm bagi warga penyandang disabilitas di wilayah desa tersebut, Selasa, (30/8/2021).
Baca Juga : Genjot Vaksinasi Pelajar, Pemkot Malang Targetkan 2.500 Orang Divaksin Setiap Hari
Menurut Kepala Desa Yosomulyo Joko Utomo Purniawan, para penyandang disabilitas punya hak yang sama untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 dalam rangka menciptakan Herd Immunity (kekebalan kelompok).
"Kami lakukan vaksinasi sistem jemput bola, door to door bagi warga disabilitas agar mereka tidak perlu susah-susah datang ke tempat vaksinasi dan meminimalisir kerumunan. Jadi nyaman bagi mereka," ujarnya.
Layanan ini, kata Endang Setyastuti, bidan sekaligus pendamping disabilitas sangat efektif dilakukan Puskesmas Yosomulyo untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang berkebutuhan khusus. Serta sebagai upaya percepatan vaksinasi seperti yang ditargetkan pemerintah.
Penyandang disabilitas masuk dalam katagori prioritas penerima vaksin Covid-19 jenis Sinopharm karena mereka umumnya memiliki penyakit penyerta.
"Ayo bu Kadek, jangan takut disuntik. Ini demi menjaga kesehatan anak dan cucu jenengan yang di rumah ini," ujar Endang saat merayu salah satu warga difabel yang enggan disuntik.
Tak mudah sebetulnya berkomunikasi dengan mereka. Endang menyebut harus sabar dan pintar merayu serta menjelaskan terkait pentingnya vaksinasi. Terpantau, hampir seharian, tim nakes turun ke rumah-rumah warga disabilitas.
Baca Juga : PMII Lamongan Geruduk Pemkab, Tuntut Usut Pelanggaran Prokes di Gebyar Vaksinasi
Sementara itu, bidan Suprihatin selaku vaksinator menyampaikan, tidak semua penyandang disabilitas memenuhi syarat bisa disuntik vaksin. Ada beberapa diantara mereka yang tak lolos screening.
"Misalnya tadi ditemui ada yang ketika diukur pakai tensimeter oleh pak Basuki tekanan darahnya tinggi, kan tidak bisa divaksin," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, secara keseluruhan vaksinasi tersebut dapat berjalan lancar. Meski ada kendala yang dialami tenaga kesehatan, yaitu ada satu warga difabel ketika dihubungi lewat seluler ada di rumahnya, namun ketika disambangi ternyata di sawah. Sehingga nakes pun melakukan vaksinasi di sawah.
"Ya tidak apa apa, maaf kami suntik di sawah ya pak" pungkasnya.