JATIMTIMES - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Probolinggo, Jawa Timur, Senin (30/8/2021) dini hari. Dalam OTT tersebut, KPK menangkap 10 orang termasuk kepala daerah setempat, yakni Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari.
Tidak hanya sang bupati, suaminya pun Hasan Aminuddin yang menjabat anggota DPR dari fraksi Partai NasDem, ikut serta terjaring OTT KPK. Mereka diduga terlibat dugaan kasus jual beli jabatan.
Baca Juga : 8 Orang Diperiksa Bersama Bupati Probolinggo dan Suami, KPK Sita Uang Rp 360 Juta
Dalam OTT tersebut, KPK menyita uang sebesar Rp 360 juta. Saat ini mereka sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut di kantor Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah itu mereka akan dibawa ke kantor KPK di Jakarta.
Profil Puput Tantriana Sari
Puput Tantriana Sari merupakan Bupati Probolinggo Petahana yang menjabat sejak 2013. Ia sebelumnya bekerja sebagai staf BPD Jawa Timur pada 2004 hingga 2008.
Pada 2013, Puput lantas mantap terjun ke dunia politik. Ia pun sukses terpilih menjadi bupati, dengan Timbul Prihanjoko sebagai wakilnya.
Kemudian, pasangan Puput-Timbul kembali maju dalam Pilkada Probolinggo 2018-2023. Diketahui, Puput mengikuti jejak sang suami Hasan Aminuddin, yang sebelumnya juga menjabat sebagai Bupati Probolinggo.
Bahkan Hasan bertahan hingga 2 periode, hingga akhirnya digantikan sang istri. Wanita kelahiran Ponorogo, 23 Mei 1983 itu juga merupakan ibu dari 4 orang anak.
Pada saat dilantik, Ia dianggap sebagai salah satu bupati wanita termuda se-Indonesia. Tak banyak informasi mengenai latar belakang keluarga perempuan yang hobi membaca, memasak, menyulam, yoga, hingga bersepeda ini.
Kini ia bersama suami tinggal di Jalan KH Abdurrahman Wahid No 66 RT 1/RW 2, Kelurahan Sidomukti, Kraksaan, Probolinggo. Puput menempuh pendidikan dasar di SDN Baosan Lor 1 Ponorogo. Ia mengenyam pendidikan di sana sejak 1989 hingga 1995.
Setelahnya, ia melanjutkan pendidikan di SLTPN 4 Ponorogo. Jenjang tersebut ia tamatkan pada 1998. Untuk pendidikan menengah atas, Puput menempuhnya di SMUN 2 Ponorogo dan lulus pada tahun 2001.
Profil Hasan Aminuddin
Dilansir melalui fraksinasdem.org sebelum terpilih menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2019, Hasan Aminuddin sudah duduk di Senayan sebagai anggota dewan hasil Pileg 2014.
Dalam hajatan Pileg 2019, ia kembali mendapat mandat dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk membantu caleg lain mendulang suara di 11 dapil yang ada di Jawa Timur. Targetnya minimal 1 (satu) kursi di setiap dapil.
Baca Juga : PPKM Berakhir Hari Ini, Kasus Positif Covid-19 Berangsur Turun
Tugas berat itu akhirnya dapat diselesaikan Aminudin dengan baik. Berkat kepiawaiannya di lapangan dan ketenaran namanya di Jatim, Partai Nasdem berhasil mendapatkan 9 kursi.
Pada pemilu sebelumnya, NasDem hanya punya 7 kursi. Dapil Jawa Timur disebut sebagai dapil neraka.
Lantaran, banyak tokoh nasional yang nyaleg di Jatim. Hasan dikenal sebagai sosok yang sangat berpengalaman dalam dunia politik, baik di kancah daerah maupun nasional.
Ia pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Probolinggo sejak tahun 1992 hingga 1999 dari Fraksi PPP. Pada 1999-2003 ia menjabat sebagai ketua DPRD di kabupaten yang sama.
Kemudian, ia menjadi Bupati Probolinggo selama dua periode pada periode 2003-2008 dan 2008-2013. Tak lagi duduk di eksekutif, Hasan melaju ke kancah nasional dan berkiprah di Partai NasDem.
Pria kelahiran 7 Januari 1965 menempuh pendidikan S-1 hingga S-2 magister dia tempuh di Universitas Merdeka Malang.
Sosok Hasan Aminudin juga dikenal sebagai seorang yang religius karena lelaki yang setiap hari berkopiah ini merupakan seorang mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Krasakan.
Ketokohan dan dorongan darinya membuat NasDem di DPRD mendapatkan 16 kursi dari 50 kursi yang diperebutkan dan sekaligus memenuhi pimpinan komisi-komisi, sehingga mengukuhkan NasDem sebagai partai pemenang pemilu di Probolinggo.