JATIMTIMES - Sejumlah Pemuda yang mengatasnamakan Ngormat Nusantara mendatangi Kantor Kepolisian Resort (Polres) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Jum'at (27/8/2021).
Kedatangan sejumlah kelompok pemuda tersebut dalam rangka menyampaikan surat penolakan atas rencana kedatangan penceramah Shinwani Adrai Sholeh ke Bumi Gerbang Salam.
Baca Juga : MES Kota Malang Santuni Puluhan Yatim Piatu di Milad ke-21, Berharap Lebih Membumi
Versi mereka, Shinwani Adrai Sholeh tersebut diduga ustaz kontroversial dengan menyampaikan materi-materi yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Sehingga dianggap melukai perasaan ummat Islam.
Juru Bicara Ngormat Nusantara, Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan, surat penolakan yang diserahkan kepada Polres Pamekasan berkaitan dengan akan dilaksanakannya kajian Islam di dua titik lokasi wilayah Kabupaten Pamekasan, yang akan dihadiri oleh ustadz Shinwani.
Sementara dua lokasi tersebut yaitu di Masjid Al Muawarah (II. Segara No. 26-Pamekasan) Ba'da Shubuh tanggal 29 Agustus 2021 dan di Masjid At-Tafsir Desa Kramat, Kecamatan Tanakan, Kabupaten Pamekasan, pada Ba'da Maghrib, tanggal 28 Agustus 2021 dengan tema berlepas dari TBC (Tahayyul. Bid'ah dan Churofaat/Khurofaat).
Menurutnya, pendakwah Shinwani kerapkali menyakiti perasaan orang Islam seluruh Indonesia. Dengan cara menolak tradisi dan amaliah yang telah dilakukan oleh ummat Islam.
"Ustaz Shinwani Adrai menolak amaliah yang sudah biasa kita lakukan. Seperti tahlilan dan maulid nabi Muhammad Saw. Itu semua dianggap kurafat, bahkan kita ini dianggap barisan TBC (tahayul bid'ah dan khurafat). Kalau mau dakwah, ya dakwah saja, tapi jangan menimbulkan kontroversi yang menyentuh pada amaliah orang lain," kata Sutan Takdir Alisyahbana, usai menyerahkan surat penolakan, di Depan Mapolres Pamekasan.
Pria yang akrab disapa Sutan itu menyebut, masyarakat saat ini tengah bergejolak mengenai rencana kedatangan ustaz kontroversial tersebut. Oleh karena itu, pihaknya sangat khawatir apabila pendakwah itu tetap menghadiri acara pengajian tersebut.
"Kami ingin mencegah hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi seperti tindakan anarkis. Karena masyarakat sudah tahu siapa yang akan hadir dalam pengajian itu, bahwa tokoh ini sangat kontroversial," katanya.
Dia berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti surat penolakan tersebut. Agar kerukunan dan keamanan masyarakat tetap terjalin dengan harmonis dan tetap kondusif.
Baca Juga : Siap-Siap, Tim Penindakan Rokok Ilegal di Pamekasan Segera Beraksi
Diketahui, isi surat penolakan yang diserahkan kepada Polres Pamekasan sebagai berikut:
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Kajian Ilmiah Islam yang akan dihadiri oleh SHINWANI ADRA'IE SHOLEH,BA sebagai Pemateri, yang akan dilaksanakan di Masjid Al Muawarah (II. Segara No. 26-Pamekasan) Ba'da Shubuh tanggal 29 Agustus 2021 dan di Masjid At-Tafsir Desa Kramat Kecamatan Tanakan Kabupaten Pamekasan, Ba'da Maghrib, tanggal 28 Agustus 2021 dengan tema berlepas dari TBC (Tahayyul. Bid'ah dan Churofaat/Khurofaat) sebagaimana floyer terlampir. Maka dari itu kami NGORMAT NUSANTARA menolak kehadiran SHINWANI ADRA'IE SHOLEH,BA sebagai pemateri pada acara dimaksud dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Pemateri tersebut di atas adalah tokoh kontroversial yang sering menyinggung perasaan dan mencaci maki amaliah dan tradisi masyarakat Indonesia sebagaimana bukti rekaman video pada link youtube https://www.youtube.com/watch?v=RZ 27FdkHUU
2. Kehadiran pemateri tersebut akan mengganggu stabilitas, ketenangan, kesejukan dan merusak keharmonisan warga Madura, hususnya Pamekasan lebih Husus Warga Kecamatan Tlanakan;
3. Meminta kepada Pihak POLRES Pamekasan agar segera mengambil langkah yang tepat guna agar masyarakat kondusif.