JATIMTIMES - Meski dikenal sebagai Kota Industri, produktivitas padi di Gresik justru meningkat 35 persen. Bahkan, ada salah satu desa hasil panennya mendekati 100 persen.
Capaian sektor pertanian itu diketahui saat seremonial hasil panen atas program Demostration Plot (Demplot) Dambaan oleh Petrokimia Gresik bersama Kodim 0817 dan Pemkab Gresik.
Baca Juga : Targetkan Turun Level, Kota Malang Perbaiki Indikator Penilaian Penanganan Covid-19
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menjelaskan program Demplot Dambaan ini ingin memberikan "Dampak Baik Berkelanjutan" bagi masyarakat pertanian di Kabupaten Gresik.
"Gresik dikenal sebagai kota industri, sektor pertanian dalam pencapaian swasembada pangan juga cukup besar. Demplot ini bentuk dukungan Petrokimia agar sumbangsih pertanian di Gresik untuk ketahanan pangan nasional semakin optimal," kata Digna, Jumat (27/8/2021).
Digna menyebut, Demplot Dambaan digelar di 21 titik yang berada di 15 kecamatan dengan luas lahan mencapai 10,5 hektar. Setiap titik mempunyai luas 0,5 hektar.
Rata-rata hasil panen mengalami peningkatan 30% hingga 35% dari produktivitas sebelumnya. Demplot dengan peningkatan hampir mencapai 100% terjadi di Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang yaitu 98% yang mana hasil produktivitas sebelumnya hanya 5 ton/ha kini bisa mencapai 9,92 ton/ha.
"Penyediaan pangan menjadi semakin penting dan strategis di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu dibutuhkan peningkatan produktivitas sebagai langkah nyata, seperti Demplot Dambaan ini," tandasnya.
Keberhasilan Demplot Dambaan ini tidak lepas dari pemupukan berimbang menggunakan pupuk organik dan anorganik sesuai dosis yang dianjurkan.
Pola pemupukan yang diaplikasikan antara lain NPK Phonska Plus (150 kg/0,5 ha), Petroganik (250 kg/0,5 ha), Urea (100 kg/0,5 ha) dan Phonska OCA 3 liter/0,5 ha.
"Demplot Dambaan mendapatkan pengawalan dari Petrokimia, Kodim, Pemkab Gresik melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian, dan kelompok tani," ujar Digna.
Baca Juga : Sweeties Mask, Masker Organik dari Daun Bidara Ciptaan Mahasiswa UM
Ia menambahkan bahwa Demplot Dambaan ini melibatkan 20 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), 21 Kelompok Pertanian (Poktan), serta didampingi Perwira dan Staf Teritorial dari 15 Koramil dan 21 Babinsa.
Sementara, Inspektur Kodam (Irdam) V/Brawijaya, Brigjen TNI Arie Subekti mengapresiasi sinergitas yang telah dibangun Petrokimia Gresik dengan TNI AD, serta Pemkab Gresik.
Disampaikan, kegiatan ini mampu meningkatkan produtivitas pangan dan kesejahteraan petani, sehingga berdampak pada peningkatan perekonomian nasional.
"Jika demplot ini diduplikasi oleh pertanian nasional, maka ketahanan pangan juga akan semakin terjaminc ujar Brigjen Arie.
Sedangkan, Kepala Dinas Pertanian Pemkab Gresik, Agus Anindito Putro berharap program ini terus berlanjut. Karena, hasilnya sudah terbukti ada peningkatan.
"Demplot ini penting karena banyaknya alih fungsi lahan di Gresik, sehingga dibutuhkan intensifikasi agar ketahanan pangan tetap terjaga," pungkasnya.