TUBANTIMES - Ahmad Fikri Baihaqi (21), pemuda asal Jember, Jawa Timur ini patut dijadikan tauladan. Pasalnya di usia mudanya, Dia menyandang hafiz 30 juz Alquran. Pria yang kini mengabdi di Yayasan SMPIT Al Uswah Tuban itu, telah tuntaskan hafiznya dalam waktu sangat singkat, yaitu 1 bulan.
Baihaqi panggilannya, menempuh pendidikan dasar Negeri (SDN) Karangrejo 3 Jember, Lanjut jenjang SMP-SMA di Pondok Pesantren Al Islah Bondowoso Jawa Timur.
Baca Juga : Bu Min Apresiasi Pelaksanaan UKW PWI Kabupaten Gresik dengan Prokes Ketat
Kemudian, Ia tertarik menghafal Alquran di pondok kelas 7 - 9 SMP, menyelesaikan hafalan 4 juz, juz 1, 2, 30, dan 29. Selanjutnya, ke jenjang SMA, meneruskan hafalan dan punya tambahan 4 juz, yakni juz 3, 4, 27, dan 28.
Seusai lulus SMA, Baihaqi melamar menjadi pendidik di SMPIT Al Uswah Tuban, untuk santri generasi Qur’ani. Karena masih ada kekurangan 22 juz, di sela libur sebulan, Baihaqi memilih menuntaskan hafalan di daurah qur'an Yayasan Karantina Tahfiz Al-Qur’an Nasional, Kuningan, Jawa Barat.
Alasanya, kata Baihaqi memilih ke Jawa Barat, atas saran teman ngajarnya Lilis Sri Sulistyowati untuk pergi kesana (Tahfiz Al-quran Nasional)
Di Kuningan Baihaqi dalam menghafal memakai metode yadain. Yadain merupakan menghafal memahami arti sampai mentadabburi Al-Qur’an. Sehingga lebih cepat menghafal.
“Target dari sana (Kuningan, red), 23 halaman tiap harinya pekan pertama tiap hari dapat 8-10 halaman . Pekan kedua naik 14-17 halaman. Sedangkan pekan ketiga 18-21 halaman. Pekan terakhir keempat sampai 26 halaman, Dan bisa 30 juz disetorkan muhafiz,” jelas Baihaqi kepada Wartawan
Sedangkan waktu menghafal 12 jam per hari. Terbagi saat bangun pukul 03.00 WIB tahajud. Ada program ziyadah (setor hafalan yang baru) sampai pukul 07.00 pagi 2 halaman. "Secara bertahap langsung bisa setor per hari 10 halaman di pekan pertama," kisah Baihaqi.
Dirinya, juga terbantu kemampuan basic bahasa arab ketika mondok di Al Islah Bondowoso. Ia mengaku lebih cepat hafal. Pengalaman sewaktu nyantri di Bondowoso sangat membantu.
Selama di Kuningan ada kesulitan di awal masuk. Sebagai bentuk adaptasi di sana. Kendala lain, ayat-ayat Alquran tertentu agak sulit dihafal. "Alhamdulillh bisa terlalui dengan baik. Agak lebih lama menghafal jadinya," imbuhnya
Selain lulus 30 juz, Baihaqi juga lulus tahsin (cara membaca Al-Qur’an dengan benar), begitu pun dengan tasmi' lulus sempurna.
Baca Juga : Dewan Akui Tak Pernah Dilibatkan Dalam Mutasi Jabatan OPD di Tulungagung
Di kesempatan itu, Baihaqi berbagi tips menghafal quran dengan mudah dan cepat. Yakni pertama, niat karena Allah Swt. Kedua, sehat jasmani dan rohani. Ketiga, tidak bermaksiat. Keempat, metode menghafal yang cocok. Kelima, lingkungan mendukung.
“Motivasi yang kuat untuk menghafal itu kuncinya. Saya merasa sangat tenang dalam beribadah, dalam berkehidupan selama di Kuningan. Sehari itu fokus untuk akhirat. Mulai fikiran, hati untuk akhirat. Seolah-olah tidak terfikirkan dunia”, tutur Baihaqi.
Lanjutnya, Setiap orang bisa menjadi hafiz, asal punya niat sangat kuat. Ketika mau berusaha dan menemui cara yang tepat. Jadikan Al-Qur’an sebagai titik balik menuju hidup yang lebih baik.
Oleh Kepala SMPIT Al Uswah Tuban Iin Suryani mengatakan Baihaqi itu orangnya santun, semangat menghafal Alquran. Ia juga telaten dengan anak-anak baik di asrama maupun di kelas. "Dia selalu rapi dalam berpakaian, bisa menjalankan amanah diberikan dengan baik dan tuntas," ungkap Iin
Kami sangat mengapresiasi sekali atas apa yang sudah dicapai Baihaqi. Tentu prestasi ini sangat membanggakan karena mampu mengisi waktu liburan sekolah selama satu bulan untuk menghafal Alquran hingga tuntas 30 juz. Ini merupakan cita-cita diharapkan oleh orang tua beliau.
Kami berharap semoga apa yang sudah dicapai bisa senantiasa dimuroja’ah secara kontinu. Sehingga menjadi hafalan yang mutqin sepanjang hayat dan mampu menghiasi segala gerak-gerik beliau.
“Tentunya bisa menginspirasi para guru lainnya juga. Selain itu untuk anak-anak kami peserta didik di SMPIT Al Uswah Tuban”, harap Iin kepada Baihaqi.