MALANGTIMES - Aksi nyata berbagai pihak dalam program Rumah Ibadah Bergerak terus dimaksimalkan. Kegiatan yang diinisiasi oleh tokoh-tokoh masyarakat bersama JatimTIMES tersebut tidak hanya untuk memberikan edukasi dan literasi tentang covid-19, melainkan juga akan terlibat dalam membantu pemerintah daerah (pemda) dalam menangani pandemi.
Salah satu program pemerintah itu yakni menyukseskan program vaksinasi covid-19. Hal ini pula yang dioptimalkan oleh tim Rumah Ibadah Bergerak.
Baca Juga : Ratusan Warga Ngawi Ikuti Vaksin TNI-Polri di Kedungprahu
Nantinya, setiap tempat ibadah turut serta membantu pemda terkait pendataan masyarakat yang sudah divaksin. Hal ini disampaikan Ketua Tim Pertimbangan Percepatan Pembangunan Daerah Kota Malang sekaligus pengasuh Ponpes Baghrul Magfiroh Prof Muhammad Bisri saat rakor bersama tim Rumah Ibadah Bergerak di Gazebo Balai Kota Malang, Selasa (24/8/2021).
Menurut Bisri, salah satu cara untuk mengetahui warganya telah divaksinasi atau tidak dengan memberikan tanda stiker khusus di setiap rumah. "Sistemnya untuk melakukan pendataan. Kami ada stiker vaksin. Setiap RT nanti diberi ratusan stiker vaksin. Nanti bagi warga yang sudah vaksin, rumahnya diberi stiker penanda itu," jelasnya.
Menurut dia, dengan hal ini, pelaksanaan vaksinasi di setiap wilayah di Kota Malang akan lebih mudah didata. Sehingga, masyarakat yang belum tervaksinasi bisa dengan mudah diketahui.
"Data ini betul-betul dilakukan. Jangan sampai ada yang tertinggal. Warga yang sulit divaksin nanti juga diberikan pemahaman," ungkapnya.
Mantan rektor Universitas Brawijaya itu menambahkan, gerakan ini bagian dari ikhtiar bersama untuk mengatasi pandemi covid-19 dengan melibatkan masyarakat. Setiap tempat ibadah, seperti masjid, nantinya akan dibekali SOP berupa buku saku.
Buku tersebut berisi tata cara penanganan covid-19. Sehingga masing-masing takmir masjid dapat memanfaatkannya untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada lingkungan di sekitarnya.
Baca Juga : Gebrakan PDI Perjuangan Banyuwangi, Gelar Vaksinasi di 25 Kecamatan
"Buku saku ini akan diberikan di seluruh masjid karena tujuannya kemandirian jamaah terhadap covid-19. Apa itu covid, pencegahannya bagaimana. Jadi, mereka akan sadar dan paham," ucap Bisri.
Seperti diketahui, program Rumah Ibadah Bergerak ini merupakan gerakan dalam membangun kesadaran untuk menghadapi covid-19 yang sudah banyak memakan korban jiwa. Yakni, dengan menjadikan tempat ibadah sebagai subjek dalam mengatasi pandemi. Mulai dari membangun kesadaran masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan (prokes), memberdayakan ekonomi warga, hingga mengatasi problem kesehatan warga sekitar tempat ibadah.
Munculnya konsep memberdayakan masjid ini digawangi serta diinisiasi oleh beberapa aktivis sosial di Malang. Di antaranya, Soetopo Dewanggo, Laily Fitriyah Liza Min Nelly, Koordinator Pengaduan Pelayanan Publik Malang Raya Sudarno, serta Direktur JatimTimes Lazuardi Firdaus.
Gerakan memberdayakan masjid ini kemudian mendapatkan dukungan penuh dari Koordinator Lira Malang Raya Muhammad Zuhdy Achmadi, akademisi UIN Maulana Malik Ibrahim Zaenal Habib, pengusaha Agus Susanto, Wali Kota Malang Sutiaji, ulama dan tokoh agama, serta beberapa pejabat.