MADIUNTIMES -Banyak cara yang dilakukan untuk bertahan hidup di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi yang memaksa tempat-tempat yang menjadi ladang mereka untuk pundi-pundi yang hingga kini masih tutup.
Salah satunya pengamen dari Kota Semarang yang harus keliling sampai Madiun. Kepada jurnalis ( Selasa 24/8/2021) Diki salah satu pengamen dari Kota Semarang tersebut mengaku sudah keliling Jawa Timur selama pandemi ini.
Baca Juga : Airlangga Pastikan Partai Golkar Terus Berjuang Sukseskan Strategi Pemerintah dalam Penanganan Covid-19
Mulai dari kota asal mereka Semarang, Tuban, Lamongan, Surabaya hingga Madiun. Diki bersama 6 teman lainnya pindah dari kota ke kota lainnya dengan mengendarai Bentor (Becak Motor).
"Karena PPKM, wisata-wisata tutup. Jadinya kita keliling-keliling," ucap Diki saat beristirahat di SPBU Jalan Basuki Rahmat Kota Madiun.
Diki mengaku sebelum PPKM, Ia bersama 6 teman lainnya salah satunya Fitri yang setiap hari mengamen di Kota Tua Semarang. Namun, karena wisata ditutup PPKM, Ia harus keliling kota yang ada di Jawa Timur untuk bertahan hidup.
Setelah ngamen keliling dari kota ke kota lain yang ada di Jawa Timur, Diki mengaku mendapatkan uang sehari dari hasil ngamen sekitar Rp 150 ribu setiap orangnya.
Baca Juga : Airlangga Pastikan Partai Golkar Terus Berjuang Sukseskan Strategi Pemerintah dalam Penanganan Covid-19
"Sehari dapat 150 ribu orangnya mas," tutup Diki sambil menjelaskan sudah 2 hari di Kota Madiun dan setiap ngamennya ke Kota Solo, Jawa Tengah.