LAMONGANTIMES - Pohon juwet atau duwet (Syzygium Cumini) merupakan pohon yang dulunya banyak ditemui di Indonesia. Bahkan, juwet menjadi buah yang seperti tidak berharga. Banyak buahnya yang tercecer di makan binatang.
Ternyata, apa yang dianggap tidak berguna kini memiliki nilai jual yang tinggi. Bahkan banyak orang yang berbondong-bondong mencari juwet.
Baca Juga : Terjun Bangun Desa, Mahasiswa UNU Blitar Rintis Wisata Edukasi Itik Pedaging di Desa Dayu
Buah yang bentuknya mirip buah anggur itu di Kabupaten Lamongan mulai sulit ditemukan dan terancam punah. Namun, ada petani asal Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu, yang berani dan memiliki pola pikir berbeda dengan kebanyakan orang, sehingga menanam pohon juwet di kebun miliknya seluas 30 hektare.
Kepala Desa Lopang Suparto mengungkapkan, pohon juwet di desa merupakan peninggalan nenek moyang. Dia ingin terus mempertahankan keberadaan kebun tersebut agar tidak punah.
Dia berharap suatu saat nanti, setelah semua dampak covid-19 membaik, kebun yang berada di tepi sendang ini dapat dikembangkan menjadi inovasi wisata.
"Ke depan kami akan berdayakan dan kami rencanakan menambahkan penanaman pohon juwet demi mewujudkan rencana wisata desa. Jadi, inovasi sendang itu dijadikan tempat wisata. Di samping itu kebun juwet ini juga terus kita budayakan," tulisnya
Adanya kebun tersebut membuat Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersams istrinya, Anis Kartikawati, penasaran dan akhirnya di hari libur kerja, Minggu (22/8/2021), mengunjungi lokasi kebun juwet tersebut. Saat di lokasi, Bupati Yes, sapaan Yuhronur Efendi, langsung mengutarakan keinginan untuk mengembangkan kebun juwet menjadi sentra wisata petik buah.
Baca Juga : Malam Ini Fenomena Blue Moon Kembali Muncul, Bisa Disaksikan di Tanah Air
Dia melihat, kebun juwet akan mampu menjadi salah satu wisata unggulan desa, bahkan Kabupaten. “Ini buahnya sangat luar biasa, melebihi anggur, ada kekhasannya sendiri. Agak sepet sedikit dan ini memang sulit ditemui di tempat-tempat lain. Untuk itu, nanti kita kembangkan terus supaya nanti banyak yang berkunjung. Ya sebagai wisata unggulan desa dan tempat,” ucap dia. "Persinggahan teman-teman yang sedang melakukan fun bike atau olahraga bermotor," sambung dekretaris daerah Kabupaten Lamongan 2011-2020 ini.
Dia mengajak seluruh masyarakat untuk mengunjungi kebun juwet tersebut sebagai bentuk dukungan dan dukungan terhadap keberlangsungan ekonomi masyarakat. Dia mengungkap, pohon yang ditanam dalam kebun tersebut memiliki usia puluhan tahun. Bahkan ada yang berusia 50 tahun.
"Silakan kunjungi tempat ini dan nikmati suasana yang sangat luar biasa. Juwet di sini sudah tumbuh bertahun-tahun. Ada yang 50 tahun, 30 tahun, tapi rata-rata sudah berumur 50 tahun," pungkasnya.