INDONESIATIMES - Indonesia memiliki bendera Pusaka Merah Putih yang selalu dikibarkan setiap perayaan 17 Agustus. Sejarah tentang bendera Merah Putih itu tentu memiliki sejarah yang patut dikenang.
Peran habib menjadi salah 1 sosok yang turut berperan besar bagi kemerdekaan RI. Salah 1 hal yang belum banyak diketahui yakni Habib Idrus Salim Al-Jufri.
Baca Juga : Inspirasi Tampil Glamour dengan Outfit Warna Netral, Intip Padu Padan Berikut yuk
Disebutkan bahwa Habib Idrus merupakan inisiator warna bendera menjadi berwarna merah dan putih. Hal itu terungkap melalui unggahan video PKS di yang beredar di media sosial.
Habib Idrus merupakan ulama pejuang dari Sulawesi Tengah, yang menggagas warna bendera merah putih. Ia juga merupakan pendiri lembaga Al-Khairaat yang masih ada hingga saat ini.
Melansir sulawesion.com diketahui Habib Idrus Salim Al Jufri lahir di Tarim, Hadramaut, Yaman pada 15 Maret 1892. Pada usia 12 tahun, ia sudah hafiz alquran.
Habib Idrus adalah tokoh pejuang di Sulawesi Tengah dalam bidang pendidikan agama Islam. Sepanjang hidupnya, ulama yang akrab disapa Guru Tua itu dikenal sebagai sosok yang cinta ilmu.
Salah 1 wujud cintanya pada ilmu, yakni mendirikan lembaga pendidikan islam Al-Khairaat. Al-Khairaat dirikan di Palu, Sulawesi Tengah, kala usia Habib Idrus bin Salim Al-Jufri menginjak 41 tahun.
Yang tak kalah menarik, Habib Idrus merupakan keturunan Rasulullah dengan silsilah sebagai berikut : "As-Sayyed Idrus bin Salim bin Alwi bin Saqqaf bin Muhammad bin Idrus bin Salim bin Husain bin Abdillah bin Syaikhan bin Alwi bin Abdullah At-Tarisi bin Alwi Al-Khawasah bin Abubakar Aljufri Al-Husain Al-Hadhramiy yang mempunyai jalur keturunan dari Sayyidina Husain bin Fatimah Az-Zahra Puteri Rasulullah SAW,"
Berikut Syiar Kemerdekaan Republik Indonesia yang disusun oleh Al Habib Idrus bin Salim Al-Jufri dalam menyosong momen Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945:
Bendera kemuliaan berkibar di angkasa | hijau daratan dan gunung-gunungnya
Sungguh hari kebangkitannya ialah hari kebanggaan | orang-orang tua dan anak-anak memuliakannya
Tiap tahun hari itu menjadi peringatan | muncul rasa syukur dan pujian-pujian padanya
Tiap bangsa memiliki simbol kemuliaan | dan simbol kemuliaan kami adalah merah dan putih
Baca Juga : Kisah Pilu Pria Asal Tulungagung Urus Cerai Setelah Pergoki Istri Selingkuh dengan 3 Pria Berbeda
Wahai Sukarno! Telah kau jadikan hidup kami bahagia | dengan obat darimu hilang sudah penyakit kami
Wahai Presiden yang penuh berkah bagi kami | engkau hari ini laksana kimia bagi masyarakat
Dengan perantara pena dan politikmu kau unggul | telah datang berita engkau menang dengannya
Jangan hiraukan jiwa dan anak-anak | demi tanah air alangkah indahnya tebusan itu
Gandengkan menuju ke depan untuk kemuliaan dengan tangan-tangan | tujuh puluh juta jiwa bersamamu dan para pemimpin
Pasti engkau jumpai dari rakyat kepercayaan | dan kepatuhan pada apa yang diucapkan para pemimpin
Makmurkan untuk Negara pembangunan materil dan spiritual | buktikan kepada masyarakat bahwa engkau mampu
Semoga Allah membantu kekuasaanmu dan mencegahmu | dari kejahatan yang direncanakan musuh-musuh.