MALANGTIMES - Pemindahan pasien Covid-19 yang isolasi mandiri untuk dapat digeser ke tempat isolasi terpusat, harus dilakukan dengan cermat. Pasalnya, pemindahan pasien isoman ke tempat isoter dimaksudkan untuk mencegah penularan Covid-19 klaster keluarga.
Namun begitu, Kapolsek Kepanjen Kompol Yatmo mengatakan tempat isoter juga dioptimalkan agar tidak terjadi penularan Covid-19. Sehingga, protokol kesehatan juga sangat perlu diterapkan dengan disiplin. Meskipun, tempat isoter yang ada di setiap kecamatan, hanya diperbolehkan bagi pasien orang tanpa gejala (OTG) atau orang dengan gejala (ODG) yang ringan.
Baca Juga : Puncak Kejora, Destinasi Seru Buat Camping Kota Blitar
Maka dari itu, pemilahan pasien Covid-19 yang saat ini dilakukan juga harus benar-benar dilakukan dengan cermat. Sementara bagi pasien yang isolasi di isoter pun, juga harus dievakuasi dan dirawat di Rumah Sakit (RS) jika yang bersangkutan muncul gejala.
"Iya kalau misalnya ada yang bergejala dan berpotensi menularkan, akan lebih bahaya kalau di isoter. Sedangkan yang isolasi di isoter kan OTG. Kemarin itu sempat ada yang mau dibawa ke isoter, tapi setelah discreening kesehatannya, yang bersangkutan ternyata batuk, jadi gak bisa dibawa ke isoter," ujar Kompol Yatmo ditemui di Isoter Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen Rabu (18/8/2021).
Sebagai informasi, hingga saat ini di Kecamatan Kepanjen tercatat ada sebanyak 146 orang yang sedang menjalani isoman. 22 orang di antarannya diketahui OTG, dan sisanya sebanyak 124 memilki gejala atau ODG.
Selain ODG, dari jumlah 124 tersebut juga ada pasien Covid-19 yang memang dinilai tidak memungkinkan untuk dipindah ke isoter. Pasalnya yang bersangkutan diketahui ada yang hamil, menyusui, anak-anak, lansia, komorbid atau penyakit penyerta dan ada 1 orang yang terjangkit HIV.
Sementara itu, dari catatan yang dihimpun, Kompol Yatmo mengatakan, pada Rabu (18/8/2021) ini ada 9 warga Kepanjen sedang isoman yang rencananya akan dievakuasi dan dibawa ke isoter. Rinciannya masing-masing 2 pasien dari Kelurahan Kepanjen, Desa Mangunrejo dan Kemiri. Dan masing-masing 1 orang pasien dari Desa Jenggolo, Ngadilangkung dan Talangagung.
Baca Juga : FEB Unisma Genjot Masyarakat Desa Kabupaten Malang Melek Literasi Investasi Keuangan
"Kalau dari catatannya, yang paling banyak tidak memungkinkan dibawa ke isoter itu karena lansia. Karena memang tidak ada pendampingnya," pungkas Kompol Yatmo.
Sebagai informasi, hingga saat ini di Kecamatan Kepanjen tercatat ada sebanyak 2.647 orang yang terkonfirmasi positif. Rinciannya, 2.213 orang sembuh, 260 orang meninggal, 146 orang isoman dan sebanyak 24 orang yang sedang dirawat di rumah sakit (RS).