TULUNGAGUNGTIMES - Derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang melanda Indonesia menjadi tantangan besar dalam hal kesadaran berbangsa dan bernegara. Sebagai mahasiswa yang kerap disebut agen perubahan, ada tanggung jawab besar atas semua permasalahan bangsa.
Dalam menjawab permasalahan globalisasi tersebut, GMNI Tulungagung membuat sekolah kebangsaan bagi mahasiswa di seluruh Kabupaten Tulungagung, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Baca Juga : Arti "404: Not Found", Tulisan di Mural Wajah Jokowi yang Viral
Ketua DPC GMNI Tulungagung Priyo Dwi Laksono mengatakan, sekolah kebangsaan yang dilakukannya merupakan upaya membangun kesadaran mahasiswa akan pentingnya nasionalisme di tengah globalisasi.
"Diperlukan strategi-strategi yang tepat dan efisien dalam upaya menumbuhkembangkan kembali nasionalisme di masyarakat, khususnya di kalangan mahasiswa," kata Priyo.
Menurut Priyo, nasionalisme zaman dulu dibangun untuk membentuk kesadaran kolektif demi memerdekakan diri dari kolinalisme. Berbeda dengan sekarang, nasionalisme harus dibangun untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju dan berdaulat.
Untuk itu, hal yang harus dilakukan adalah menguatkan kembali nasionalisme di level pendidikan, baik formal maupun non-formal. Salah satunya dengan sekolah kebangsaan yang dilakukannya.
"Penguatan nasionalime biar lebih efektif bisa dengan memanfaatkan teknologi informatika, seperti Tiktok atau platform media lain yang digemari anak muda," tutupnya.
Baca Juga : Jokowi Hadir Pakai Baju Adat Suku Baduy di Sidang Tahunan MPR
Di tempat yang sama, Sekretaris DPC GMNI Tulungagung Gibrellyn Stea Loudry menambahkan, strategi menguatkan nasionalisme di kalangan mahasiswa agar tidak bosan bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan budaya populer. Antara lain kegiatan olahraga, musik, film, dan budaya.
Selain itu, model pendidikan karakter yang menitikberatkan pendidikan karakter pada bidang kesenian dan kebudayaan tanpa meninggalkan teknologi IT juga sangat relavan. “Narasi-narasi sejarah tentang kepahlawanan melalui video-video pendek harus dimunculkan agar anak mudah tahu dan paham,” ucapnya.
Untuk diketahui, karena masih dalam masa pandemi covid-19, sekolah Kebangsaan yang dilakukan dibagi menjadi beberapa gelombang. Gelombang pertama berlangsung kemarin, Minggu (15/08/2021).