BLITARTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) terus berupaya mendorong kemajuan pertanian tembakau di Kabupaten Blitar. Setelah sukses di wilayah Blitar utara, tengah dan timur, Dispertapa perluasan sayap dengan mengembangkan tembakau di wilayah Blitar selatan.
Salah satu daerah di Blitar selatan yang tahun ini dipilih Dispertapa sebagai lokasi pengembangan daerah penghasil tembakau adalah Desa Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo. Desa Panggungrejo mendapatkan perhatian khusus. Setelah pendampingan Budidaya Tembakau dengan Penerapan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (PHT), Dispertapa juga memberikan pendampingan pemupukan pada Kamis (12/8/2021).
Baca Juga : Sering Ejek dengan Sebutan Bujang Lapuk, Nelayan Pantai Tambakrejo Tewas Dihantam Besi oleh Rekannya Sendiri
Kepala Seksi (Kasi) Penyuluhan Dispertapa Kabupaten Blitar Anita Arif Rahayu, menyampaikan di pendampingan pemupukan ini pihaknya mendorong agar petani di Panggungrejo menggunakan pupuk hayati. Di Panggungrejo ini petani menanam tembakau di dua blok. Blok 1 ditanam varietas K326 dan blok 2 ditanam varietas Bojonegoro 1.
“Pemupukan ini di lahan blok 2 untuk varietas Bojonegoro 1. Ini pemupukan yang kedua. Kita dorong petani menggunakan pupuk hayati,” kata Anita.
Anita menambahkan, dalam pemupukan tembakau ada tiga perlakukan. Yakni full hayati, full kimia dan kombinasi dosis nitrogen dengan pupuk hayati. Dengan pilot project ini, Dispertapa ingin mengetahui sejauh manakah efektifitas penggunaan pupuk hayati untuk budidaya tembakau.
“Di sini kita ingin melihat, apakah pupuk hayati bisa menggantikan pupuk kimia. Karena dari segi kualitas selama ini Balittas belum pernah menguji kualitas yang full hayati. Karena biasanya bila dikasih pupuk organi, bukan pupuk hayati, itu N nya terlalu tinggi, sehingga dikhawatirkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan pabrik. Nah, dengan uji coba ini kita ingin tahu, kualitas tembakau dengan perlakukan pupuk hayati, apakah bisa memenuhi kualitas yang dikharapkan pabrik,” tukasnya.
Dia menambahkan, untuk uji coba pupuk hayati ini, Dispertapa menggandeng P4S Alam Lestari. Pupuk hayati dari P4S Alam Lestari telah lulus uji laboratorium. Pupuk hayati dipilih karena murah dan meminimalkan biaya produksi petani di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga : Pemandian Air Panas Songgoriti Akan Disulap Jadi Resort
“Pupuk hayati dari P4S Alam Lestari, mikrobanya telah lulus uji lab dan sesuai dengan standart SNI. Pupuk hayati ini bahanya sangat banyak da nada di sekitar kita. Seperti nanas, jagung manis dan lainya,” jlentrehnya.
Lebih dalam Anita menyampaikan, K326 dan Bojonegoro 1 adalah varietas tembakau yang sama-sama berada di lingkungan keluarga tembakau Virginia. Bedanya, K326 disukai oleh PT Gudang Garam. Sementara Bojonegoro 1 disukai PT Djarum.
“Semoga pilot project di Panggungrejo menuai sukses. Kesuksesan ini nanti tentu akan berdampak terhadap kemajuan pertanian tembakau di Blitar dan mengangkat ekonomi petani,” pungkasnya. (Adv/Kmf)