MALANGTIMES - Pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini di Kabupaten Malang ternyata berimbas pada pertumbuhan ekonomi yang turun mencapai 3 persen. Pasalnya, selama pandemi ini terjadi, sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan Kabupaten Malang terpaksa melemah.
Bahkan nyaris mati saat jumlah penyebaran Covid-19 meningkat yang berdampak pada diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Selain itu, pelaku usaha yang biasanya juga berkontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD) juga banyak yang terpaksa berhenti beraktifitas.
Baca Juga : Penjelasan Dinsos Soal Daging Ayam Busuk BPNT yang Diterima Warga Jombang
"Kondisi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Malang saja, tetapi hampir di semua daerah. Kondisi ekonomi terkontraksi oleh pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi kita turun sekitar 3 persen. Namun kita masih di atas Nasional," ujar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, Darmadi, Kamis (12/8/2021).
Menurutnya, tidak dipungkiri bahwa yang paling banyak memberikan kontribusi pada PAD Kabupaten Malang adalah sektor pariwisata, tetapi selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sektor pariwisata tutup. Akibatnya PAD juga berkurang.
"Kami tidak bisa berbuat banyak terkait pariwisata yang ditutup ini karena untuk mengurangi kerumunan dan pergerakan orang," imbuhnya.
Tentu saja, hal itu juga berdampak pada pelaku ekonomi, biro jasa dan penyedia jasa juga mandek. Sehingga kontribusi ke dalam PAD pun ikut berpengaruh. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan melakukan rasionalisasi anggaran melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) mendatang.
Darmadi meyakini, bahwa di semester kedua tahun 2021 ini, pihaknya dapat mengatasi pertumbuhan ekonomi yang sempat turun.
"Kita fokus penanganan COVID-19, dan mencari formula bagaimana mendongkrak perekonomian di Kabupaten Malang, nanti saat PAK kita lakukan," terangnya.
Baca Juga : Polresta Banjir Pesanan, Lembaga Pendidikan di Kota Malang Ajukan Permintaan hingga 10 Ribu Dosis Vaksin
Darmadi menyebut pada PAK nanti akan dikoreksi kembali beberapa kegiatan yang tidak urgent, agar anggarannya bisa dialihkan untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan perekonomian, menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Malang.
"Termasuk anggaran Dewan nanti akan kita rubah pada PAK, karena kita hampir 2 bulan tidak berkegiatan juga," pungkasnya.
Sebagai informasi secara umum, pada tahun 2020 lalu Badan Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Malang mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Malang mengalami kontraksi atau minus hingga 2,68 persen. Dirinya menyebut, bahwa hal itu memang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan adanya berbagai kebijakan dari Pemerintah.