BANYUWANGITIMES - Masyarakat Osing Banyuwangi yang tergabung dalam Komunitas Osing Pelestari Ada Tradisi (KOPAT) Lingkungan Dukuh Desa/Kecamatan Glagah Banyuwangi memiliki tradisi dan ritual yang unik menyambut pegatnian Tahun Baru Islam. Mereka menggelar ritual tolak bakal dan tumpengan, pada hari Senin (9/8/2021).
Ritual yang digelar juga dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia (RI) ke 76 dan menghormati datangnya Tahun Baru Islam yang bertepatan dengan 1 Muharam 1443 H /10 Agustus 2021 dan untuk tahun Jawa ASOPON.
Baca Juga : Solidaritas Perjuangan Masyarakat Banyuwangi Bersatu Minta Pembebasan Aktivis Yunus
Menurut Sanusi Marhaedi yang akrab disapa Kang Usik, Ketua KOPAT Banyuwangi, rangkaian acara ritual dimulai Senin malam Selasa (9/08/ 2021 atau malam 1 Suro 1442 H. KOPAT menggelar ritual tolak balak Corona dan tumpengan menyambut HUT Kemerdekaan ke-76 RI.
Selanjutnya Kang Usik menuturkan dalam rangka menandai silamnya Windu Sengoro ( Kesengsaraan) yang dalam basa Osing “ Gantine tahun windu papat sengsoro /akeh rubido lan leloro (penyakit) . Ayo podo ngerumat/ngormati (Menghormati/Menyambut) tahun baru Islam 1 Muharam 1443 Hijriah atau 10 Agustus 2021 tepat tahun Jawa ASOPON. Atau Suro 1955 : Tahun Alip.
Dia menuturkan Selasa Pon Windu Sancoyo ( San Cahyo / Sinar/ Nur), “Maka KOPAT mulai Hari Senen 9 /08/ 2021 menyambut datangya tahun kecerahan makhluk yang bernaung di bawah langit dan yang berada diatas bumi atau sak jagad rat melaksanakan berbagai ritual Adat Tradisi antara lain; Senen 9 /08/ 2021 mulai pukul 15 00 - 19 00 selamatan Nulak Seblang ( Sengkolo Balak lan Belahi ilaNgo) dan melekan / tirakatan.
Kemudian Selasa 10 Agustus 2021 pukul 12 .00 siang menggelar acara adat Suroan atau selamatan Jenang Suro di Waroeng kemarang Desa Tamansuruh Kecamatan Glagah Banyuwangi sampai dengan 14 . 30, imbuhnya.
Pada hari Rabu (11 /08/ 2021 Di Base Camp KOPAT Glagah Banyuwangi dilanjutkan ritual Jamasan Pusaka peninggalan para leluhur Blambangan mulai 13.00 sampai dengan 19 00 WIB.
Baca Juga : Penambahan BOR Sulit Diwujudkan, Wali Kota Sutiaji Beber Sebabnya?
“Ritual Upacara adat jamasan pusaka diikuti oleh warga Banyuwangi yang memiliki benda pusaka mulai keris, batu akik, benda- benda goib atau sakral bisa dijamasi di KOPAT,”jelas Kang Usik.
Ritual jamasan benda pusaka yang sekaligus sebagai ritual memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 76, dilaksanaan oleh Kanjeng Raden Temenggung Hadiningrat ( KRTH Ilham Triyadi ) pemangku Museum Blambangan Banyuwangi.