KEDIRITIMES - Persik Kediri menjadi salah satu kontestan kompetisi liga yang bisa dibilang paling siap dibanding dengan kontestan lainnya dalam menyambut gelaran kompetisi liga di musim ini.
Sesuai dengan rencana, PSSI dan PT LIB sebagai operator liga telah menyepakati, jika kick off pertandingan kompetisi liga musim ini dimulai pada 20 Agustus 2021.
Baca Juga : BNI Distribusikan KKS Tambahan Penerima BPNT di Kecamatan Senori Tuban
Dengan penetapan jadwal yang telah ditentukan itu sedikitnya akan memberikan sebuah keuntungan tersendiri bagi Persik Kediri yang sebelumnya memang secara rutin terus menggelar latihan meskipun di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sedangkan bila melihat kontestan kompetisi liga lainnya justru mengambil kebijakan sebaliknya, yakni meliburkan aktivitas latihan klub atau menerapkan program latihan mandiri di rumah selama penerapan PPKM. Sejumlah tim tersebut di antaranya, Madura United, PSS Sleman, Persija Jakarta dan Persib Bandung.
Lantas, keuntungan apa saja yang didapat oleh Persik Kediri? Keuntungan yang dimaksud utamanya ialah kondisi fisik pemain yang senantiasa terjaga dan mengalami peningkatan dibanding sebuah tim yang sebelumnya sempat meliburkan aktivitas latihan.
Seperti yang diutarakan oleh Dimas Agung, Pelatih Fisik Persik Kediri membeberkan jika kondisi fisik pemain Persik Kediri saat ini berada di angka 70 persen. Angka ini akan terus meningkat di sisa waktu yang ada sebelum kompetisi liga dimulai.
"Kondisi pemain terus mengalami peningkatan terhitung dari gelaran turnamen Piala Menpora yang berada di angka 35 persen, kini setelah rutin program latihan dilakukan, saat ini kondisi fisik pemain berada di angka 70 persen dan ini akan terus meningkat di angka 75 persen," ujarnya kepada Jatim Times.com Minggu (8/8/21).
Menurut Dimas, dengan angka tersebut kondisi fisik pemain Persik Kediri sudah sesuai dengan standarisasi minimal kompetisi liga.
Baca Juga : HUT RI ke-76, Kader Banteng Tuban Bangun Posko Gotong Royong Penanganan Covid-19
Sedangkan, perbedaan ini nampak terjadi di kubu Persija. Seperti yang diutarakan oleh pelatih fisik Persija, Ilham Ralibi, yang menyebut bahwa kebugaran para pemain skuat Macan Kemayoran berada di angka 40 persen.
Sementara itu, keuntungan berikutnya yang didapat ialah chemistry pemain. Bisa dikatakan dengan program latihan yang terus dijalankan dapat membuat Chemistry antar pemain semakin terbentuk.
Chemistry juga menjadi bagian penting bagi sebuah tim selain terfokus terhadap kondisi fisik dan taktik. Semakin baik chemistry maka akan berdampak terhadap performa permainan tim yang solid dalam mengarungi kompetisi liga.