TULUNGAGUNGTIMES - Lonjakan Covid-19 dan masuknya Tulungagung dalam Level 4 PPKM ini tidak mempengaruhi layanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak. Hal ini disampaikan oleh direktur RSUD dr Iskak, Supriyanto setelah menerima Bantuan dari Partai Nasdem di Pendopo Kabupaten Tulungagung.
Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR (Bed Occupancy Rate) rumah sakit di gedung lama mencapai 70 persen. Namun, jumlah pasien ini disebut Supriyanto karena RSUD dr Iskak Tulungagung merupakan rumah sakit rujukan. Sehingga, pasien dari luar Kabupaten Tulungagung juga menambah keterisian BOR ini, sehingga jumlahnya terus meningkat. "BOR kita sebenarnya sudah stabil, bukan orang Tulungagung saja yang kesini (RSUD dr Iskak)," kata Supriyanto.
Baca Juga : Pantau Pelaksanaan Tracing sesuai SOP, Kapolres Kediri Kota dan Dandim 0809 Kediri Turun Langsung
Dalam kalkulasinya, jika keterisian atau BOR ini mencapai 70 persen yang 20 persen adalah pasien Covid-19 dari luar Tulungagung. Sedangkan yang 50 persen disebutkan Supriyanto merupakan pasien dari Tulungagung.
"Namun demikian, karena ini rumah sakit rujukan maka kita tetap harus melayani meski seakan-akan BOR kita tinggi maka jumlah pasien dari Tulungagung banyak sehingga kita masuk level 4," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk kasus Covid-19 dari luar Tulungagung yang dikondisinya parah dirujuk untuk ditangani di Rumah sakit Iskak. Akibatnya, perhitungan BOR ini menjadi salah satu ukuran bahwa Kabupaten Tulungagung masuk level 4.
"Yang sulit dilarikan ke sini, yang perlu dipahami masyarakat, bukan berarti BOR di Tulungagung banyak lalu kasus Covid-19 banyak. Seharusnya, jangan melihat yang dari luar wilayah tapi harus di dalam wilayah juga," ungkapnya.
Baca Juga : Terungkap.. Syarat Nyadran di Gunung Bolo Tulungagung bukan Melacur, tapi Memberi Makan Kucing
Dalam menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari partai Politik, pihak RSUD mengapresiasi dengan baik. Supriyanto mengucapkan terima kasih pada siapa pun yang peduli terhadap pandemi karena semua belum bisa memprediksi kapan akan berakhir.
"Yang dibutuhkan adalah gotong royong dan melupakan kepentingan atau primordialisme. Dalam pandemi ini perlu sumbangsih dari semua elemen, saya mengajak media menyuarakan hal ini," ajaknya.
