INDONESIATIMES - Kabupaten Kediri memiliki banyak sekali situs-situs candi peninggalan sejarah. Salah satu situs yang istimewa adalah Situs Adan-Adan di Desa Adan-Adan Kecamatan Gurah.
Situs Candi Adan-Adan merupakan candi yang memiliki latar belakang keagamaan Budha (Aliran Mahayana), dengan perkiraan ukuran candi induk 25×25 meter dan luas situs diperkirakan mencapai kurang lebih 700 meter persegi, sehingga merupakan candi Budha terbesar di Jawa Timur.
Baca Juga : Angka Kematian Akibat Covid-19 Masuk 10 Tertinggi di Indonesia, Ini Solusi Pemkab Jombang
Melansir melalui channel YouTube Cakra Panorama, situs candi Adan-adan memiliki karakteristik bentuk arsitektur peralihan gaya Jawa Tengah ke Jawa Timur atau ‘mata rantai’ perkembangan arsitektur candi Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Penelitian terhadap candi tersebut sudah dilakukan sebanyak 5 tahap oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas). Penelitian itu dilakukan sejak tahun 2016 sampai 2021.
Namun, ekskavasi sempat terhenti di tahun 2020 dikarenakan kondisi pandemi. Hingga akhirnya pada tahun 2021 ini tim Puslit Arkenas melakukan ekskavasi di 3 sektor, yakni sektor utama dengan penemuan berupa struktur batu bata kuno yang merupakan bangunan candi induk.
Kemudian sektor timur laut ditemukan struktur batu bata kuno yang merupakan bagian dari bangunan pendukung situs Candi Adan-Adan tersebut. Yang terakhir sektor barat daya dengan hasil temuan struktur batu bata kuno yang diduga sebagai pagar kedua dari situs tersebut.
Baca Juga : Harap Diperhatikan! Ini Penyebab Tingginya Kematian Covid-19 di Jombang
Di lokasi itu juga ditemukan pecahan keramik Cina abad 13-14 (Dinasti Yuan). Yang tak kalah menyita perhatian yakni ditemukannya 2 buah gentong berbahan batu andesit yang saat ini disimpan di Museum Bagawanta Bhari.
Untuk diketahui, situs tersebut diduga peninggalan dari Kerajaan Kadiri abad ke-12 ini. Temuan situs cagar budaya itu menjadi salah satu potensi daerah yang harus dilestarikan. Bahkan, situs tersebut diklaim melebihi Candi Borobudur.