MALANGTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, resmi punya nakhoda baru yang telah dilantik Menteri Agama. Sosok pemimpin baru kampus Ulul Albab ini adalah Prof Dr Zainuddin MA.
Memimpin UIN Maliki Malang, Prof Dr Zainuddin MA tak hanya bermodal gelar saja. Sejumlah visi misi dan program ke depan, telah digagas dan disusun dengan matang untuk memajukan UIN Maliki Malang menuju kampus yang bereputasi World Class University.
Baca Juga : Ikuti Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka, Ini Harapan Wali Kota Kediri
Dijelaskannya, jika di awal kepemimpinannya, saat ini pihaknya mempunyai program kerja 100 hari ke depan dengan memfokuskan pada evaluasi dan penataan manajemen yang efektif, efisien dan berdayaguna. Namun selain itu, tak lupa dalam program lima tahun ke depan juga telah digagas sesuai dengan road map yang ada.
"Kita akan lakukan evaluasi program sebelumnya, keberhasilan yang sudah dicapai dan yang belum. Tentunya menjadi kampus seperti yang juga diharapkan Pak Menteri, PTKIN yang bereputasi baik secara regional, nasional maupun internasional," jelasnya.
Dalam memimpin UIN Maliki Malang periode 2021-2025, pihaknya telah mengusung visi dan misi yang selaras dengan cita-cita UIN Maliki Malang. Visi yang ia usung, yakni lokasi pendidikan tinggi unggul dalam pengembangan sains dan Islam reputasi internasional.
Sedangkan untuk misi yang diusung terdapat tiga hal, yakni menghasilkan sarjana yang berkarakter dan berkekuatan dzikir, pikir dan amal shaleh; menghasilkan size, teknologi dan seni yang unggul dan bermanfaat untuk umat manusia; mengintegrasikan sains dan Islam serta mengembangkan wawasan keislaman yang moderat, toleran dan ramah.
Apa yang telah disusun tersebut, tentunya untuk memberikan layanan tridharma perguruan tinggi lebih luas dan berdayaguna serta menyiapkan sumber daya manusia unggul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dari situ strategi yang digagas adalah merancang peta jalan (road map) tridharma perguruan tinggi secara matang dan berkelanjutan.
Pada periode kepemimpinannya, 2021-2025, merupakan periode yang berat. Sebab, capaian yang harus dicapai adalah menjadikan UIN Maliki Malang Internasional Recognation and Reputation sampai pada 2030.
"Ini tentu pekerjaan yang berat. Kita harus bersaing tidak hanya dengan PTKIN, tapi juga PTN maupun PTS. Tapi kita terus berupaya. Karena itu, evaluasi program itu penting," bebernya.
Sebelumnya, pada tahap 1 periode 2006-2010 road map Institution Establishment and Academic Reinforcement. Kemudian berlanjut pada road map tahun 2010-2015 hingga 2016-2020 adalah Recognation and Reputation.
Selain itu, juga terdapat 9 hak yang menjadi sasaran strategis, di antaranya, perluasan akses, peningkatan kualitas layanan, relevansi dan daya saing, peningkatan kapasitas, kuantitas dan kualitas SDM, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, penguatan keunggulan sistem tata kelola dan otonomi kelembagaan, peningkatan kualitas penelitian yang berdaya.
Baca Juga : Kemenag Tuban Launching Kartu Nikah Digital, Pengantin Lama Bisa Peroleh dengan Syarat Ini
Kemudian, dilanjutkan dengan peningkatan kualitas pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama, pengakuan kualitas pendidikan tinggi oleh publik, peningkatan kualitas pembelajaran berbasis integrasi keilmuan dan penguatan keberagamaan yang moderat dan toleran.
Di sisi lain, juga terdapat program yang telah disusun dalam beberapa bidang, dalam bidang akademik, yakni penguatan dan peningkatan proses pembelajaran (KKNI Plus: integrasi islam dan sains, moderasi beragama dan KM-MB); penguatan dan peningkatan penelitian dosen dan nahasiswa dan Pengabdian pada masyarakat (Qoryah Thayyibah/Smart Vilage).
Pada Bidang Kemahasiswaan, program strategisnya adalah, peningkatan prestasi dan pengelolaan kegiatan kemahasiswaan dan alumni serta penguatan karakter dan moderasi beragama.
Pada Bidang Kerjasama dan Pengembangan Kelembagaan, terdapat empat hal yang jadi pkint. Dimulai dari optimalisasi peran Ma'had, pusat pengembangan bahasa asing dan pusat hafalan Al-Qur'an; peningkatan akreditasi institusi dengan predikat unggul; penguatan prorgam studi dan pusat kajian maupun peningkatan rangking perguruan tinggi kelas dunia versi THES/WUR.
Dan untuk program strategis pada bidang pengembangan SDM, tata kelola dan pendanaan, terdapat tiga hal, yakni peningkatan kompetensi profesional dosen dan tenaga kependidikan; pencapaian guru besar pada setiap program studi dan peningkatan BLU menjadi PTNBH.