MALANGTIMES - Berbagai upaya dilakukan untuk merubah pola pikir masyarakat terhadap pandemi Covid-19. Salah satunya dengan melakukan penyemprotan desinfektan yang ternyata perlahan dapat merubah pola pikir masyarakat agar lebih terbuka dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Salah satu yang tergerak untuk melakukan penyemprotan desinfektan yakni para relawan dari Pemuda Tangguh RW 04 Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Baca Juga : Panglima TNI Sebut Babinsa dan Bhabinkamtibmas seperti Upin-Ipin
Ketua Pemuda Tangguh RW 04 Kelurahan Merjosari Bambang Dwi mengatakan, pihaknya telah melakukan penyemprotan desinfektan sejak adanya pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia sekitar Bulan Maret 2020.
"Jadi penyemprotan desinfektan ini mulai 26 Maret 2020, mulai berlangsungnya pandemi Covid-19 dan saat ini sudah setahun lebih," ungkapnya kepada MalangTIMES.com.
Penyemprotan desinfektan yang telah berlangsung selama setahun lebih ini, kata Bambang, dilakukan secara rutin setiap malam minggu atau tepatnya pada hari Sabtu. Selama setahun lebih itu pula, kegiatan penyemprotan desinfektan tidak pernah berhenti.
"Meskipun hujan deras dan hanya empat orang yang bisa, itu tetap berangkat. Efektif atau tidak kalau terkena hujan itu urusan lain, yang penting tujuan utamanya untuk merubah mindset masyarakat," terangnya.
Alhasil dengan kegiatan yang konsisten selama lebih dari satu tahun tersebut, pola pikir atau mindset masyarakat terhadap Covid-19 mulai terbuka dan tidak memandang Covid-19 sebagai aib.
Karena dulunya, Bambang menuturkan, ketika awal-awal para Pemuda Tangguh RW 04 Kelurahan Merjosari berkolaborasi dengan remaja Masjid Raden Rahmat melakukan penyemprotan desinfektan, banyak masyarakat yang menolak dan masih memandang bahwa Covid-19 itu aib.
Namun seiring berjalannya waktu, pola pikir masyarakat semakin terbuka. Didukung juga dengan sosialisasi yang gencar dilakukan oleh pemerintah saat penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Malang Raya sekitar Bulan April 2020.
"Akhirnya mereka disiplin prokes dan kesadaran mereka atas gangguan kesehatan semakin baik. Langsung melapor ke RT, dan pemuda tangguh di sini sebagai garda terdepan (penanganan Covid-19, red)," ujarnya.
Bambang menyampaikan, Pemuda Tangguh RW 04 Kelurahan Merjosari merupakan garda terdepan penanganan Covid-19. Perlengkapan yang dimiliki juga cukup lengkap dan itu semua merupakan hasil swadaya serta donasi dari masyarakat.
Baca Juga : Kejar Herd Immunity, Polres Jombang Mulai Vaksinasi Dosis Dua
"Mulai dari kaos tangan, handspoon, skep, hazmat, masker, handsanitizer, face shield, oxymeter, buat swab antigen dan tabung oksigen satu meter kubik," jelasnya.
Sementara itu, dalam setiap kegiatan rutin penyemprotan desinfektan pada hari Sabtu malam yang dimulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB melewati jalanan yang berada di wilayah RW 04 Kelurahan Merjosari. "Dimulai dari wilayah RT 07 dan berakhir di RT 01," tuturnya.
Selain itu yang menarik, yakni semua peralatan yang digunakan merupakan hasil swadaya dari masyarakat. Mulai dari kendaraan roda tiga yang merupakan pinjaman dari LPMK Merjosari dan mesin diesel pinjaman dari salah satu warga di RT 07. Juga selang 25 meter serta 100 meter yang dibeli menggunakan uang donasi dari masyarakat.
"Itu swadaya pemuda tangguh dari donasi donatur untuk beli selang Rp 2,6 juta," katanya.
Lebih lanjut, masyarakat juga kompak menyiapkan bahan-bahan untuk membuat cairan desinfektan yang dilakukan di tiga titik pengisian. Mulai persediaan air hingga cairan karbol yang disiapkan dalam setiap penyemprotan sebanyak lima plastik.
"Operasionalnya penyemprotan tiap malam minggu itu juga dari donasi masyarakat. Rp 520 ribu dari swadaya masyarakat," pungkasnya.