INDONESIATIMES - Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyampaikan pesan kepada mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pesan tersebut berkaitan dengan cara mengkritik dan disampaikan Luhut dalam acara Kick Andy Double Check pada Minggu (25/7/2021) lalu.
Diketahui, Luhut menjadi narasumber dalam acara tersebut. Di awal sesi, Luhut terdengar menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan.
Baca Juga : Dewan Dorong Pemkot Malang Siapkan Safe House di Tiap Kelurahan untuk Pasien Covid-19
Kemudian, di tengah tanya-jawab, Luhut tiba-tiba ditanya soal pesan SBY beberapa tahun lalu kepadanya terkait jangan main ancam-mengancam. Saat itu, Andy mempertanyakan apakah Luhut sosok yang temperamental.
Mendengar pertanyaan itu, Luhut pun membantah. "Nggak temperamental, memang gayanya orang Batak gitu," kata Luhut seperti dikutip dari YouTube Kick Andy Show.
Ia lantas ditanya lagi tanggapannya soal anggapan menggunakan ancaman dalam pernyataan-pernyataannya. Luhut mengaku tak terganggu oleh anggapan itu sembari menceritakan sikapnya kepada anak buahnya.
"Saya nggak ada merasa aneh itu. Silakan saya yang ngomong begitu, nggak ada urusan saya. Saya pikir anak buah saya itu senang-senang saja, kok. Apa ada mereka itu nyapa anak buahnya, care sama anak buahnya yang sakit, kan nggak juga. Mungkin jauh, bukan saya mau bilang saya lebih hebat, saya care sama orang banyak. Saya punya foundation yang saya buat 20 tahun lalu sebelum saya jadi apa-apa," kata Luhut.
Andy juga mengungkit status SBY yang merupakan junior Luhut saat di militer. Luhut lalu ditanya soal etika junior mengkritik senior. Ia mengaku menghormati sikap SBY karena status sebagai presiden ke-6 RI.
"Saya nggak keberatan. Saya bilang sama Pak Bambang, ya oke-oke aja lah, hak-hak beliaulah. Tapi semua hanya titip saja pada pemimpin-pemimpin yang sudah selesai eranya, lebih bagus seperti Pak Habibie-lah, semua duduk manis, datang sekali mengkritik," ujar Luhut.
"Nggak perlulah kita merasa bahwa yang berkuasa sekarang ini di bawah kita. Mungkin saja Bapak A, Bapak B itu lebih pintar. Tapi sekarang yang berkuasa ini ya sudah," katanya sembari menegaskan bahwa dia tidak dalam posisi menyerang balik SBY.
Baca Juga : Dianggap sebagai Pengusir Wabah Pagebluk, Warga Gumukmas Pasang Prakotan di Teras Rumah
Pernyataan Luhut itu pun langsung direspons oleh Partai Demokrat (PD). Dalam hal ini PD, menjelaskan terkait pernyataan SBY kepada Luhut yang meminta tidak main ancam. Pernyataan SBY itu dimaksudkan untuk mengingatkan Luhut.
"Konteks Bapak SBY berbicara itu di awal tahun 2018. Intinya, ketika itu mengingatkan kalau kekuasaan yang dimiliki bukanlah untuk menakut-nakuti masyarakat. Sebaliknya, SBY meminta pemerintah dapat bekerja sama dengan masyarakat secara baik," ujar Kabakomstra Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Jika terdapat suatu kekeliruan dari masyarakat saat mengkritik pemerintah, lanjut Herzaky, seharusnya menurut SBY, pemerintah harus mengayomi masyarakat dengan baik.
Herzaky pun mengaku kaget saat pernyataan SBY itu kembali heboh. Meski demikian, Herzaky tak keberatan jika ada masyarakat yang menilai pernyataan SBY masih relevan dengan kondisi saat ini.
Lebih lanjut, ia menegaskan SBY sudah jarang ber-statement akhir-akhir ini. Pihaknya memilih pasif menanggapi Luhut. "Bapak SBY tidak mengeluarkan statement itu akhir-akhir ini. Adanya di Maret 2018. Kami tidak perlu menanggapi balik kalau ada pejabat pemerintah yang terkesan reaktif merespons statement lama Bapak SBY itu," ujarnya.