JEMBERTIMES – Teras ratusan rumah warga di Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, belakangan ini terlihat berbeda. Ada penampakan berbagai macam Prakotan (semacam patung-patungan sebagai penangkal berbagai macam penyakit) yang dipajang di depan rumah.
Ukurannya pun beragam, mulai dari ukuran 1 meter hingga 1,5 meter. Prakotan ini berbagai jenis mulai dari bentuk Pocong, bentuk orang-orangan yang diberi pakaian dan corak warna warni, lengkap dengan atribut helm serta diberi Masker.
Baca Juga : 3 Teknologi Jadul yang Terus Digunakan
Usut punya usut, pemasangan patung Prakotan ini merupakan salah satu upaya warga agar terhindar dari malapetaka bencana dan balak. Hal itu dikarenakan di desa tersebut dalam banyak warga yang meninggal secara mendadak dalam waktu hampir bersamaan dalam beberapa hari terakhir.
“Saya memasang prakotan ini, sebagai ikhtiar agar terhindar dari balak dan bencana penyakit, apalagi di desa kami dalam beberapa hari ini, banyak yang meninggal. Rata-rata 2 sampai 4 orang dan hampir bersamaan waktunya. Istilah Jawanya, patung patungan ini sebagai pengusir balak dan mencegah pagebluk," ujar Sarmuji warga Dusun Kedunglengkon Desa Menampu saat ditemui wartawan JemberTIMES di rumahnya, Selasa (27/7/2021).
Tidak hanya Sarmuji, hal yang sama juga dilakukan oleh Novan Al Fawaid. Menurut pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini, pemasangan Prakotan di teras rumah merupakan kepercayaan warga di desanya sejak dirinya masih kecil. Setiap ada orang yang meninggal mendadak dengan kondisi tidak wajar, maka orang tuanya akan memasang prakotan di teras rumah.
"Banyak di sini Mas, karena mulai zaman saya kecil dulu ketika ada wabah apalagi warga meninggal mendadak dan jumlahnya tidak wajar, pasti warga langsung pasang patung Prakotan pengusir wabah ini," kata Novan Al Fawaid.
Terkait dengan adanya warga di Desa Menampu yang memasang prakotan di teras rumah, pihak pemerintah desa saat dikonfirmasi media ini mengatakan, bahwa pihaknya lebih mengambil sikap mengedukasi warga terkait hal ini.
"Kami pihak desa tidak bisa melarang, karena ini sudah tradisi turun temurun. Namun kami sebagai pihak perangkat desa bisanya mengedukasi warga dari rumah ke rumah guna untuk memberi pemahaman terkait protokol kesehatan di masa Pandemi seperti saat ini. Seperti menjaga kesehatan, menjaga jarak dan memakai masker salah satunya," ujar Rico Rohmatul Hamza Kampung Desa Menampu.