INDONESIATIMES - Menteri Sosial Tri Rismaharini disebut akan segera meluncurkan aplikasi penyaluran dan belanja bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. Aplikasi tersebut rencananya akan dirilis pada 17 Agustus mendatang.
Aplikasi ini sengaja dibuat untuk mencegah potensi korupsi hingga ketidaktepatan sasaran penyaluran bansos. "Mudah-mudahan kita bisa launching 17 Agustus nanti," kata Risma, sapaan akrabnya, saat konferensi pers virtual, Senin (26/7/2021).
Baca Juga : Jual Gambar Jadi Uang dengan Teknologi Blockchain
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Surabaya itu menjelaskan aplikasi ini adalah hasil kerja sama antara Kementerian Sosial dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan beberapa perusahaan fintech serta e-commerce.
Mekanisme dari aplikasi ini bisa digunakan penerima bansos untuk membelanjakan uang tunai yang mereka terima dari pemerintah. "Jadi nanti belanja bisa di mana saja, bukan di e-waroeng saja, tinggal gunakan fitur itu (di aplikasi)," jelas Risma.
Risma memastikan aplikasi ini akan bisa digunakan di seluruh daerah di Indonesia melalui tahap penyesuaian di masing-masing daerah. Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk penerima bansos yang memiliki ponsel dengan fitur terbatas. "Meski hp-nya masih jadul pun," imbuhnya.
Selain untuk penyaluran dan belanja, Risma mengatakan aplikasi ini memiliki fitur yang bisa membatasi penggunaan uang bansos penerimanya. Nantinya, uang bansos akan dibatasi hanya untuk belanja barang kebutuhan pokok saja.
"Jadi sesuai perintah Presiden agar tidak ada belanja rokok, tidak ada belanja untuk miras, maka dengan dengan fitur itu, kami bisa membatasi untuk belanja, karena tidak bisa belanja, jika pembayarannya digunakan untuk membeli miras atau rokok," katanya.
Baca Juga : Di Tulungagung, Bantuan Pangan Malah Hanya Cair 1 Paket untuk Juli
Selain menggunakan aplikasi, Risma juga mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan 2 jurus lain untuk menghindari korupsi bansos tunai. Pertama, dengan perbaikan kualitas data yang lebih akuntabel.
Hal ini juga bertujuan agar tidak ada data penerima ganda. Kedua, Risma akan memperbaiki mekanisme penyaluran bansos yang prosesnya diklaim sudah dilakukan sejak Januari 2021.
"Jadi kami salurkan dalam bentuk transfer uang ke bank dan warga dapat ambil dari bank. Kalau beras oleh Bulog, langsung dikirim ke rumah penerima manfaat, jadi tidak melalui Kemensos, langsung ke keluarga penerima manfaat," pungkasnya.