BATUTIMES - Satgas Covid-19 Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu cukup tanggap memberikan fasilitas bagi warganya yang terpapar Covid-19. Mulai dari menyulap mobil dinas menjadi ambulasn hingga menyediakan oksigen gratis.
Mobil berpelat merah mini bus Toyota Avanza dengan nomor polisi N 1945 KP yang biasanya dipakai Kepala Desa Pandanrejo Abdul Manan untuk kegiatan kedinasan, kini dijadikan mobil ambulans sementara waktu.
Baca Juga : Perpanjangan PPKM Level 4 Kota Malang, Wali Kota Sutiaji Larang Makan di Mal
Hanya saja saat ini, mobil tersebut masih dimodifikasi di bengkel. “Saat ini mobilnya masih di bengkel untuk dimodifikasi, ya semoga dua sampai tiga hari ke depan bisa selesai,” kata Manan kepada BatuTIMES, Senin (26/7/2021).
Nantinya mobil dinas yang disulap jadi ambulans dilengkapi dengan dengan dragbar, tabung oksigen, alat pertolongan pertama dan sebagainya. Keinginannya itu bermula seringkali diketahui mobil ambulans di rumah sakit dan puskesmas tidak tersedia.
“Karena ini kebutuhan mendesak jadi kami gunakan mobil dinas. Melihat saat ini banyak warga terpapar Covid-19, sehingga mobilitas ambulans di rumah sakit dan puskesmas tinggi,” tambahnya.
Dia juga mengatakan warganya kerap berkeluh kesah saat membutuhkan ambulans tetapi kesulitan mendapatkannya. Karena itu, pihaknya menyediakan mobil ambulans untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu pihaknya juga menyediakan tabung oksigen bagi warga yang membutuhkan di sana. Tabung diletakkan di dua lokasi, yakni di kantor desa dan kedua di shelter mandiri di Dusun Ngujung, Desa Pandanrejo.
Baca Juga : Perjuangan Anak Cari Isi Ulang Oksigen untuk Ayahnya yang Positif Covid-19 dan Jalani Isoman
Hanya saja saat ini belum ada regulator untuk tabung oksigen. Sementara pada shelter, dilengkapi dengan tiga tempat tidur. Kemudian pihaknya juga telah menyiapkan tim pemulasaraan yang terlatih. “Tim pemulasaraan ini paham bagaimana tata caranya,” ujar pria yang juga pengusaha kuliner ini.
Untuk menyiapkan fasilitas tersebut pihaknya menganggarkan pada 9 persen dana desa. Sedangkan untuk tim pemulasaraan juga pembiayaannya diambilkan dari jatah 8 persen Dana Desa (DD).