INDONESIATIMES - Aplikasi pesan instan WhatsApp baru saja meluncurkan fitur baru joinable call di panggilan group video call. Fitur tersebut dibuat agar pengguna bisa keluar masuk saat panggilan berlangsung.
Namun beredar kabar jika fitur ini disebut rentan disadap. Seperti diketahui, sebelum muncul fitur ini pengguna WhatsApp yang keluar dari panggilan video grup, harus diundang oleh pengguna lain yang tergabung jika ingin kembali ke dalam panggilan.
Baca Juga : Sebab Virus Covid-19 Varian Delta Lebih Menular, Sempat Disinggung Jokowi
Fitur joinable call ini lantas hadir untuk menghilangkan cara 'ribet' itu. Di dalam fitur juga ada layar info panggilan agar pengguna bisa mengetahui siapa saja yang sedang berada dalam panggilan dan siapa saja yang telah diundang tapi belum bergabung ke dalam panggilan.
Disampaikan Victor Chebyshev, Lead Security Researcher Kaspersky, joinable call justru bisa meningkatkan risiko penyadapan.
"Dari sudut pandang keamanan, kemampuan untuk bergabung dengan panggilan yang sedang berlangsung dapat meningkatkan risiko penyadapan (eavesdropping)," ujar Victor melalui keterangan pers, Minggu (25/7/2021).
Victor lalu menjelaskan jika para penyerang berada di grup WhatsApp, tak sulit bagi mereka untuk terhubung ke dalam panggilan. Para penyerang, lanjut Victor, hanya harus menunggu sampai sebagian besar peserta bergabung, kemudian berharap mereka bisa berpartisipasi tanpa diketahui.
Ia juga menjelaskan para penyadap tidak perlu duduk terlalu lama untuk menunggu panggilan dimulai, karena mereka bisa terhubung dengan obrolan itu kapan saja. Kendati demikian, anggota grup dan admin grup bisa melacak dan mengetahui partisipan panggilan untuk memastikan bahwa orang luar tidak bergabung dalam panggilan grup tersebut.
Baca Juga : Pasti Sukses, Ini Syarat isi Ulang Oksigen Gratis di Bakorwil Malang
Selain itu WhatsApp juga mengklaim bahwa selalu menjamin privasi pertukaran data dalam grup melalui penggunaan enkripsi end-to-end. Dengan demikian, baik penyedia aplikasi sendiri maupun orang-orang yang mencoba melakukan serangan, tak akan bisa mencegat korespondensi atau panggilan, termasuk panggilan grup.
Lebih lanjut, Victor menjelaskan hingga kini sebagian besar perangkat lunak berbahaya berfokus pada penyadapan pesan WhatsApp dan dialog online yang diarsipkan. Namun pihak Kaspersky belum menemukan kasus terkait penyadapan panggilan apa pun, terutama pada panggilan grup.
Meski begitu jika perangkat terinfeksi dengan Trojan, akan berpotensi untuk merekam mikrofon dan kamera pada perangkat sehingga memungkinkan penyerang dapat menguping percakapan, baik pesan instan maupun secara reguler di ponsel.