INDONESIATIMES - Media sosial dihebohkan dengan beredarnya permen jahe yang diklaim "dipercaya dapat melarutkan virus corona". Tulisan itu terdapat pada kemasan permen jahe yang beredar di medsos.
Produk permen jahe itu juga diklaim memiliki kandungan 'edible surfaktan.' Terkait hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) langsung buka suara.
Baca Juga : Luhut Jelaskan 3 Indikator yang Menjadi Ukuran Perpanjangan PPKM
BPOM mengatakan jika saat ini pihaknya telah menindaklanjuti beredarnya permen jahe tersebut.
"Sedang ditindaklanjuti," ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito.
Diketahui, label itu tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan 'edible surfaktan'. Dalam label komposisi atau ingredients, produk permen jahe tersebut mencantumkan bahan-bahan yang tidak banyak berbeda dibanding produk lain sejenisnya.
Komposisi yang tercantum dalam produk permen jahe tersebut ialah:
- Gula
- Glukosa
- Ekstrak jahe (0,47 persen)
- Perisa sintetis
- Pengemulsi nabati
- Pewarna makanan alami (Karamel kelas 1)
Terkait klaim permen jahe yang bisa melarutkan virus Covid-19 itu, profesor farmakologi dari Unversitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof Apt Zullies Ikawati juga memberikan beberapa catatan. Yakni pertama, tak disebutkan dengan jelas surfaktan apa yang dimaksud dalam label itu.
Baca Juga : Sebab Virus Covid-19 Varian Delta Lebih Menular, Sempat Disinggung Jokowi
Berdasarkan fungsinya, kemungkinan yang dimaksud ialah pengemulsi. Catatan lainnya ialah belum ada hasil penelitian yang memastikan kemampuan surfaktan dapat 'melarutkan' virus Corona atau Covid-19.
Kalaupun memang bisa, kadar atau konsentrasi yang dibutuhkan juga perlu dipastikan, apakah memenuhi kadar efektifnya.
"Jika hal-hal ini tidak bisa dijelaskan, maka label tersebut untuk promosi saja," jelas Prof Zullies.
Prof Zullies menyebut jika hal itu bisa saja memanfaatkan pandemi Covid-19.