free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Kisah di Zaman Bani Israil, Dipaksa Makan Babi, Satu Keluarga Ini Rela Mati

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

25 - Jul - 2021, 18:44

Placeholder
Ilustrasi raja yang kejam (Ist)

MALANGTIMES- Pada zaman Bani Israil hiduplah seorang raja yang begitu dzalim. Raja tersebut merupakan penguasa yang suka memaksa rakyatnya untuk memakan daging daging babi. Dikisahkan dari channel Tafakkur Fiddin, saat itu raja tersebut memanggil seorang janda bernama Sarah. Janda itu memiliki tujuh anak.  Ia dipanggil bersama ketujuh anaknya tersebut. 

Ketika Sarah dan ketujuh anaknya telah berada di istana, raja kemudian memanggil anak Sarah yang sulung. Raja tersebut kemudian memberikan sebuah daging babi dan memerintahkan untuk anak tersebut memakan daging babi. "Makanlah ini," kata raja itu.

Baca Juga : Aksi Rebut Jenazah dari Ambulans Semakin Marak di Jember

 

Putra sulung Sarah tersebut kemudian menjawab dengan tegas "Selamanya saya tidak akan pernah memakan apapun yang diharamkan Allah," jawabnya tegas.

Karena menolak perintah raja tersebut, kedua algojo pun kemudian dipanggil untuk langsung memotong tangan dan kaki dari putra sulung Sarah itu. Bukan hanya itu, para algojo pun kemudian juga memotong tubuh dari anak Sarah hingga kemudian ia menemui ajal.

Setelah itu, raja kembali memanggil anak Sarah yang kedua. Di situ Raja kembali meminta anak Sarah untuk memakan daging babi yang telah disediakan. Tapi anak Sarah yang kedua juga menolak perintah dari raja untuk memakan daging babi. Raja kembali murka. Raja itu kemudian memerintahkan algojo untuk mengambil ceret yang berisi dengan tembaga. Ceret tersebut kemudian juga diisi aspal dan dipanaskan hingga mendidih.

Setelah mendidih cairan dalam ceret itu kemudian disiramkan ke pada tubuh anak Sarah yang kedua hingga akhirnya ia juga menemui ajalnya. Setelah itu anak ketiga Sarah kemudian dipanggil Raja dan mendapatkan perintah yang sama untuk memakan daging babi. 

Anak Sarah yang ketiga itu berkata, "Di hadapan Allah engkau adalah manusia yang lebih indah dibanding juga aku memakan hal yang diharamkan Allah". Kemudian Raja hanya tertawa sinis. Ia kemudian berkata kepada seluruh penghuni kerajaan "Apakah kalian tahu mengapa anak ini berani menghinaku?. Ia menginginkanku marah agar aku segera menghabisnya, namun dia salah besar.".

Raja tersebut kemudian memerintahkan algojo untuk mengupas kulit leher, wajah hingga kepala dari anak itu. Dan perbuatan kejam sang raja kembali membuat anak Sarah menemui ajalnya. 

Begitu seterusnya dengan tiga anak Sarah yang lain. Apa yang dilakukan Raja kejam itu dengan perintah yang sama, memakan daging babi. Dan jika menolak, raja akan menyiksa dan membunuhnya dengan sadis hingga mereka menemui ajalnya.

Dan kemudian, kini tinggal anak Sarah yang paling bungsu yang masih hidup. Saat itu  Raja meminta Sarah untuk membujuk anak bungsunya mau memakan daging babi. Sebagai hadiahnya, Raja kemudian akan membiarkannya hidup. Sarah kemudian membawa anaknya ke suatu tempat dan berkata,: 

"Anakku,aku menyusui saudara-saudaramu masing-masing selama dua tahun. Namun kamu berbeda kamu aku susui selama empat tahun. Ini karena ketika kamu lahir, ayahmu sudah meninggal dunia. Semua itu aku lakukan karena tubuh memang lemah dan karena begitu sayangnya aku kepadamu. Maka kepada saudara-saudaramu aku memiliki satu hak dan kepada-mu aku memiliki dua hak,". Sarah melanjutkan, "maka, atas nama Allah  dan hakku kepadamu yang telah mengasuhmu hingga besar seperti sekarang,aku memohon agar engkau tidak memakan sesuatu hal yang dilarang Allah. Jangan sampai di akhirat nanti, kamu tidak bisa bersama dengan enam saudaramu di surga-Nya".

Baca Juga : Lagi Duduk di Halaman Rumah, Warga Jambesari Ditusuk 5 Kali oleh Tetangga Sendiri

 

Anak itu kemudian mengiyakan perkataan Sarah. Di hadapan Raja, anak itu menyatakan diri untuk menolak tawaran sang raja. Raja pun membunuhnya. Sehingga, kini Sarah hidup sebatang kara. Raja kemudian juga menyuruhnya untuk memakan daging babi. Tak hanya itu, kali ini Raja juga merayu dan menyuapnya.

Bila ia berkenan memakan daging babi, maka ia akan diberi raja segala hal baik itu harta dan lainnya yang ia kehendaki dan inginkan. Namun Sarah tidak tergoda dan pendiriannya tidak goyah sedikitpun. Ia pun menolak dengan tegas tawaran raja. sontak saja, Raja pun murka dan akhirnya memerintahkan algojonya untuk membunuh Sarah.

Begitulah nasib yang dialami  anak-anak dan Sarah sebagaimana ditulis aibmu Abi Al Dunya dalam Kitab Al Shabr wa Al Tsawab alaihi. Mereka rela kehilangan nyawa demi terhindar dari makanan haram. Rasulullah Saw bersabda, "Wahai Ka'ab bin Ujrah, tidaklah daging manusia tumbuh dari barang yang haram melainkan neraka lebih utama baginya," (HR Tirmidzi).

Tentang makanan dan minuman yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, Allah SWT berfirman, "Wahai manusia makanlah dari makanan yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh nyata bagimu," (QS Al Baqarah [2] : 168).

Dari kisah ini, Allah sebenarnya telah menjelaskan, mentolelir siapa saja yang memakan hal yang haram dalam keadaan terpaksa. Sebagaimana firman-nya, "padahal Allah telah menjelaskan kepadamu, kecuali kamu dalam keadaan terpaksa," (QS Al An'am [6] 119).

Namun mungkin anak-anak maupun Sarah itu memiliki pertimbangan lain. Bisa jadi, saat itu mereka takut jika menaati perintah raja, mereka justru menjadi budaknya dan justru diperintah untuk melanggar larangan Allah. 


Topik

Agama



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya